Wali Kota Semarang Tekankan Pentingnya Integrasi Budaya dalam Pembangunan Perkotaan

markdown Wali Kota Semarang, Agustina, menyerukan pentingnya pelestarian budaya sebagai bagian tak terpisahkan dari pembangunan kota. Penegasan ini disampaikan dalam acara Gelar Budaya Apitan di Lapangan Gedawang, sebuah perayaan tradisi lokal yang kaya akan nilai-nilai luhur. Agustina menekankan bahwa pembangunan sebuah kota tidak hanya berfokus pada infrastruktur fisik seperti gedung-gedung tinggi dan jalan tol, tetapi juga pada pelestarian dan pewarisan budaya yang menjadi identitas kota.

"Semarang bukan hanya sekadar beton dan aspal. Kota ini adalah ruang di mana nilai-nilai budaya tumbuh dan diwariskan," ujarnya, menyoroti pentingnya menjaga tradisi dan adat istiadat lokal. Ia juga mengajak generasi muda untuk berperan aktif dalam melestarikan warisan budaya ini, bukan hanya sebagai penonton, tetapi sebagai pelaku dan penjaga tradisi.

Agustina menyampaikan apresiasinya kepada warga Kelurahan Gedawang dan Kecamatan Banyumanik atas komitmen mereka dalam melestarikan tradisi Sedekah Bumi atau Apitan. Menurutnya, tradisi ini bukan hanya sekadar seremoni tahunan, melainkan wujud syukur atas berkah yang diberikan Tuhan dan sarana untuk mempererat tali persaudaraan antarwarga. Apitan, lanjutnya, adalah cerminan jati diri masyarakat, sebuah momen sakral untuk mengucap syukur atas hasil bumi, rezeki, kebersamaan, dan segala nikmat yang telah diterima.

Rangkaian acara Apitan meliputi berbagai kegiatan yang melibatkan seluruh komunitas. Dimulai dengan kerja bakti membersihkan lingkungan, dilanjutkan dengan doa bersama di makam leluhur Eyang Giyanti Puro, pengajian umum, santunan bagi kaum dhuafa dan anak yatim, hingga karnaval budaya serta lomba gunungan dan tumpeng antar-RW. Kirab sepuluh gunungan hasil bumi menjadi puncak acara, menarik perhatian ribuan warga yang antusias memperebutkannya sebagai simbol rasa syukur atas hasil panen yang melimpah. Acara kemudian ditutup dengan pertunjukan campur sari dan wayang kulit, sebagai wujud nyata pelestarian budaya di tengah derasnya arus modernisasi.

Berikut adalah detail rangkaian acara Apitan yang sarat makna:

  • Kerja bakti membersihkan lingkungan
  • Doa bersama di makam leluhur Eyang Giyanti Puro
  • Pengajian umum
  • Santunan bagi dhuafa dan anak yatim
  • Karnaval budaya
  • Lomba gunungan dan tumpeng antar-RW
  • Kirab sepuluh gunungan hasil bumi
  • Pentas campur sari dan wayang kulit