Korban Keracunan Program Makan Bergizi Gratis di Bogor Mendapatkan Jaminan Biaya Medis dari Badan Gizi Nasional

Kasus keracunan makanan yang menimpa peserta program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Bogor mendapat perhatian serius dari Badan Gizi Nasional (BGN). Lembaga tersebut memastikan seluruh korban akan mendapatkan jaminan biaya pengobatan.

Deputi Bidang Sistem dan Tata Kelola BGN, Tigor Pangaribuan, menjelaskan bahwa BGN telah berkoordinasi dengan puskesmas setempat untuk menanggung seluruh biaya medis yang timbul akibat keracunan tersebut. "Para korban akan mendapatkan asuransi yang menanggung biaya kesehatan mereka. BGN bekerja sama dengan puskesmas untuk memastikan seluruh biaya pengobatan ditanggung," ujarnya.

Menyusul laporan kejadian keracunan, BGN segera mengambil sampel makanan untuk diuji di laboratorium. Selain itu, teguran keras diberikan kepada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang bertanggung jawab atas pengelolaan dan penyediaan makanan dalam program MBG. Tigor menegaskan, "Sampel makanan secara rutin diambil dan diuji. Jika ditemukan ketidaksesuaian atau masalah pada bahan makanan, misalnya ikan tongkol yang tidak segar, kami akan memberikan teguran keras kepada SPPG."

Guna mencegah terulangnya kejadian serupa, BGN berencana memberikan pelatihan ulang kepada SPPG, khususnya bagi para penjamah makanan. Lebih lanjut, Tigor menyatakan bahwa BGN tidak akan segan-segan menghentikan kerja sama dengan pemasok bahan makanan jika ditemukan bahan yang tidak segar atau mencurigakan.

Kasus keracunan MBG di Kota Bogor menunjukkan peningkatan jumlah korban. Data terbaru dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor per tanggal 10 Mei 2025 mencatat jumlah korban mencapai 214 orang, bertambah dari data sebelumnya yang sebanyak 210 orang.

Hasil penyelidikan epidemiologi menunjukkan bahwa keracunan terjadi di sembilan sekolah. Berikut adalah rincian jumlah korban di masing-masing sekolah:

  • TK Bosowa Bina Insani: 25 orang
  • SD Bosowa Bina Insani: 10 orang
  • SMP Bosowa Bina Insani: 94 orang
  • SMA Bosowa Bina Insani: 1 orang
  • SDN Kukupu 3: 8 orang
  • SDN Kedung Waringin: 7 orang
  • SDN Kedung Jaya 1: 16 orang
  • SDN Kedung Jaya 2: 45 orang
  • SMP Bina Graha: 8 orang