Tragedi Ledakan Amunisi di Garut: TNI AD Tanggung Jawab Penuh Penanganan Korban
Tragedi ledakan amunisi yang mengguncang Garut, Jawa Barat, pada Senin (12/5/2025) lalu, telah menorehkan duka mendalam bagi keluarga korban dan TNI Angkatan Darat (AD). Menanggapi peristiwa tersebut, TNI AD menyatakan bertanggung jawab penuh atas penanganan dan pemakaman seluruh korban, baik dari jajaran militer maupun masyarakat sipil.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana menegaskan komitmen tersebut dalam keterangan resmi yang disampaikan pada Selasa (13/5/2025). "Pada kesempatan ini saya menyampaikan bahwa TNI Angkatan Darat bertanggung jawab secara penuh untuk membantu semua proses penanganan dan pemakaman para korban. Baik yang berasal dari jajaran TNI Angkatan Darat maupun yang berasal dari masyarakat sekitar," ujarnya.
Proses investigasi dan penyisiran lokasi ledakan sempat terhenti pada Senin malam akibat kondisi cuaca yang tidak memungkinkan. Namun, Brigjen TNI Wahyu Yudhayana memastikan bahwa kegiatan tersebut akan dilanjutkan pada Selasa pagi untuk mengungkap penyebab pasti ledakan.
Dalam insiden ini, empat prajurit TNI AD gugur dalam tugas. Mereka adalah:
- Kolonel Korps Peralatan Antonius Hermawan
- Mayor Korps Peralatan Anda Rohanda
- Kopda Eri Prambodo
- Pratu Afrio Setiawan
Jenazah para prajurit akan dimakamkan di tempat yang berbeda sesuai dengan permintaan keluarga. Kolonel Antonius Hermawan akan dikebumikan di Sleman, Yogyakarta, setelah disemayamkan di Bekasi. Mayor Anda Rohanda akan dimakamkan di Cileunyi, Bandung, sementara Kopda Eri Prambodo akan diberangkatkan ke Temanggung, Jawa Tengah. Pratu Afrio Setiawan akan diterbangkan ke Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara, pada Rabu (14/5/2025) dini hari.
Selain prajurit TNI, sejumlah warga sipil juga menjadi korban dalam ledakan tersebut. Kadispenad menjelaskan bahwa jenazah warga sipil akan diserahkan kepada pihak keluarga setelah mendapatkan izin dari tim medis. Pemakaman akan dilakukan di tempat pemakaman umum di sekitar desa tempat tinggal masing-masing.
TNI AD melalui Kodam III/Siliwangi, Korem 062/Tarumanagara, dan Kodim Garut akan mengawal seluruh proses penanganan korban hingga tuntas. Brigjen TNI Wahyu Yudhayana memohon doa dari seluruh masyarakat agar proses penanganan korban berjalan lancar dan investigasi dapat segera memberikan hasil yang jelas.
Kadispenad juga berjanji akan menyampaikan perkembangan terbaru terkait hasil investigasi kepada publik dalam waktu dekat.
Ledakan di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, terjadi pada saat TNI AD melaksanakan pemusnahan amunisi kedaluwarsa. Insiden ini mengakibatkan 13 orang meninggal dunia, yang terdiri dari empat prajurit TNI dan sembilan warga sipil. Peristiwa ini menjadi pengingat akan pentingnya standar keamanan yang ketat dalam setiap kegiatan yang melibatkan bahan berbahaya.