Jemaah Haji Lansia Asal Bulukumba Sempat Terpisah dari Rombongan di Madinah: Klarifikasi dan Kondisi Terkini
Kejadian seorang jemaah haji lanjut usia (lansia) asal Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, yang sempat terpisah dari rombongannya di Madinah, Arab Saudi, menjadi perhatian setelah video yang menampilkan dirinya beredar di media sosial. Video tersebut memicu berbagai spekulasi, termasuk anggapan bahwa jemaah tersebut mengalami disorientasi.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Kloter 14, Hardiansyah, memberikan penjelasan rinci mengenai kronologi kejadian. Menurutnya, Kloter 14 tiba di Fairos Golden Hotel Madinah pada tanggal 10 Mei 2025, sekitar pukul 01.00 waktu Arab Saudi. Setelah penempatan di akomodasi masing-masing dan beristirahat sejenak, para jemaah melaksanakan shalat subuh berjamaah di Masjid Nabawi.
Hardiansyah menjelaskan bahwa peristiwa terpisahnya P. Tamma terjadi saat hendak kembali ke hotel setelah shalat subuh. Mengingat ini adalah pengalaman pertama bagi banyak jemaah untuk shalat di Masjid Nabawi, beberapa di antaranya mengalami kebingungan dalam mencari jalan kembali ke penginapan. Rute sebenarnya sudah diinformasikan, namun karena banyaknya jemaah yang baru pertama kali, situasi menjadi kurang terkendali.
Petugas haji yang menemukan P. Tamma dalam keadaan bingung segera menghubungi Hardiansyah sekitar pukul 05.30 waktu Arab Saudi. Hardiansyah mencoba mengarahkan petugas melalui share location, namun P. Tamma terus bergerak sehingga menyulitkan proses pencarian. Jarak antara lokasi P. Tamma dengan hotel diperkirakan mencapai 1,5 kilometer.
Upaya pencarian melibatkan pembimbing ibadah dari Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) serta petugas Pembimbing Haji Daerah (PHD) Kloter 14 UPG. Setelah beberapa jam pencarian yang tidak membuahkan hasil, mereka melaporkan kejadian tersebut ke Kantor Sektor 4 Madinah untuk meminta bantuan. Saat dalam perjalanan menuju kantor sektor, mereka secara kebetulan bertemu dengan petugas yang sedang mengantar P. Tamma kembali ke hotel.
Setelah diantar ke kamar dan diberi makan, kondisi P. Tamma diperiksa oleh dokter kloter. Karena terlihat kelelahan, dokter kloter berkoordinasi dengan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) untuk penanganan lebih lanjut. Sekitar pukul 14.00 waktu Arab Saudi, P. Tamma dirujuk ke KKHI untuk pemeriksaan lebih intensif. Setelah kondisinya membaik, P. Tamma telah kembali ke hotel dan bergabung dengan rombongan Kloter 14 UPG.
Hardiansyah juga mengirimkan rekaman video yang menunjukkan kondisi P. Tamma dalam keadaan sehat dan tidak menunjukkan indikasi gangguan jiwa, membantah spekulasi yang beredar di media sosial. Ia berharap klarifikasi ini dapat meredakan informasi yang kurang tepat dan menjadi pembelajaran bagi jemaah lainnya untuk lebih tertib serta mengikuti arahan dari petugas kloter agar kejadian serupa tidak terulang.
Dengan kejadian ini, diharapkan para jemaah haji lansia mendapatkan perhatian lebih, baik dari sesama jemaah maupun dari petugas haji, agar ibadah haji dapat berjalan dengan lancar dan aman.