Tragedi Maritim: Rangkaian Insiden Kapal Wisata di Perairan Indonesia Dalam Dua Tahun Terakhir
Rentetan Kecelakaan Kapal Wisata di Indonesia: Analisis Mendalam
Insiden terbaru tenggelamnya kapal wisata di perairan Bengkulu, yang terjadi pada Minggu (11/5/2025), menambah daftar panjang kecelakaan maritim yang melibatkan kapal wisata di Indonesia dalam dua tahun terakhir. Peristiwa tragis ini menyoroti berbagai permasalahan yang berpotensi membahayakan keselamatan wisatawan, mulai dari faktor cuaca ekstrem hingga kelalaian dalam standar keselamatan.
Berikut adalah rangkuman beberapa insiden kecelakaan kapal wisata yang terjadi di berbagai wilayah Indonesia sejak tahun 2023:
- Mei 2023, Labuan Bajo: Kapal Wisata KM Lalong Koe karam di perairan Batu Tiga. Insiden ini menyebabkan empat penumpang luka-luka, termasuk WNA asal Jerman dan WNI. Kapal tersebut mengangkut total 12 orang, termasuk kru.
- Juli 2023, Labuan Bajo: Kapal Wisata Dragonet mengalami patah kemudi di Perairan Pulau Komodo. Kapal ini membawa 18 penumpang, termasuk WNA asal Malaysia dan WNI, serta pemandu wisata dan kru kapal. Seluruh penumpang selamat.
- Juli 2023, Labuan Bajo: Kapal Wisata KM Kaia tenggelam akibat gelombang tinggi dan angin kencang di Perairan Pulau Mauawang. Seorang penumpang dinyatakan meninggal dunia setelah sempat dilarikan ke rumah sakit.
- Juli 2023, Labuan Bajo: Kapal Wisata KM Teman Baik mengalami kecelakaan di Perairan Pantai Pink, Taman Nasional Komodo. Kapal ini mengangkut sembilan wisatawan mancanegara asal Malaysia. Satu wisatawan mengalami luka-luka. Kapal ini diketahui tidak memiliki izin berlayar aktif.
- Agustus 2023, Nusa Penida, Bali: Boat Snortkling Dolphino Queen terbakar di Pelabuhan Banjar Nyuh. Kebakaran diduga disebabkan oleh korsleting listrik. Kapten kapal mengalami luka bakar serius.
- Maret 2024, Raja Ampat: Kapal Wisata Oceanik terbakar di perairan Alborek dan Pulau Manswar. Kapal ini mengangkut 10 wisatawan mancanegara dan 13 awak kapal. Seluruh penumpang selamat, namun beberapa harus menjalani pemeriksaan kesehatan.
- Juni 2024, Labuan Bajo: Kapal Wisata Budi Utama tenggelam di Perairan Pulau Padar. Kapal ini mengangkut 15 wisatawan. Dua orang mengalami luka-luka. Insiden disebabkan oleh ombak tinggi, arus kuat, dan gangguan pada pompa kuras air laut.
- September 2024, Labuan Bajo: Kapal Wisata KM Naraya terbakar saat berlabuh di perairan Labuan Bajo. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Kebakaran diduga berasal dari mesin genset yang sedang dalam perbaikan.
- Maret 2025, Manggarai Barat: Kapal Wisata Raja Bintang 02 tenggelam di perairan Pulau Kelor. Kapal ini mengangkut 10 penumpang, termasuk tujuh wisatawan mancanegara. Penyebab tenggelamnya kapal adalah cuaca ekstrem dengan angin kencang dan gelombang tinggi.
- Mei 2025, Bengkulu: Sebuah kapal wisata tenggelam di perairan Bengkulu setelah dihantam badai. Kapal tersebut mengangkut wisatawan dari Pulau Tikus menuju Kota Bengkulu. Tujuh orang dilaporkan meninggal dunia.
Serangkaian insiden ini menjadi pengingat akan pentingnya peningkatan pengawasan dan penegakan standar keselamatan maritim, khususnya bagi kapal-kapal wisata. Faktor-faktor seperti cuaca ekstrem, kondisi teknis kapal, dan kelalaian manusia perlu menjadi perhatian utama untuk mencegah terulangnya tragedi serupa di masa depan.