Kediaman Perdana Menteri Inggris Keir Starmer Jadi Target Serangan Misterius
Serangan misterius menargetkan dua properti yang terkait dengan Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, memicu penyelidikan intensif oleh pihak kepolisian. Insiden ini menimbulkan kekhawatiran serius terkait keamanan pejabat tinggi negara dan motif di balik serangan tersebut.
Kediaman pribadi Starmer di Kentish Town, London Utara, menjadi sasaran pertama pada Senin dini hari. Pihak berwenang menemukan kerusakan signifikan pada pintu masuk properti. Beberapa jam kemudian, sekitar pukul 03.00 waktu setempat, insiden serupa terjadi di sebuah rumah yang terkait dengan Starmer di dekat Islington, juga di London Utara. Dalam insiden ini, api membakar bagian depan rumah, menyebabkan kerusakan yang cukup parah.
Menurut laporan dari saksi mata, suara keras terdengar sebelum api berkobar di depan rumah di Islington. Seorang tetangga yang enggan disebutkan namanya menggambarkan suara itu seperti kaca pecah, diikuti dengan munculnya kobaran api. "Suaranya keras sekali, seperti kaca pecah. Sungguh mengerikan," ujarnya.
Juru bicara Metro Police mengonfirmasi tidak ada korban jiwa dalam kedua insiden tersebut. Namun, kerusakan material yang signifikan terjadi pada kedua properti. Pihak kepolisian kini tengah melakukan penyelidikan menyeluruh untuk mengidentifikasi pelaku dan mengungkap motif di balik serangan ini.
Nilai properti di Kentish Town diperkirakan mencapai 2 juta poundsterling, atau sekitar Rp 43,7 miliar. Starmer pernah tinggal di rumah tersebut sebelum menjabat sebagai Perdana Menteri pada Juli 2024. Saat ini, kedua properti tersebut disewakan, sementara Starmer dan keluarganya tinggal di kediaman resmi di Downing Street.
Perlu dicatat bahwa kediaman Starmer di Kentish Town sebelumnya juga menjadi target protes. Pada Juni 2024, tiga orang dinyatakan bersalah karena melanggar ketertiban umum saat melakukan demonstrasi pro-Palestina di luar rumah tersebut. Insiden terbaru ini menambah daftar kekhawatiran terkait keamanan properti dan pribadi Perdana Menteri Inggris.
Penyelidikan atas serangan ini masih berlangsung. Pihak berwenang berupaya keras untuk mengungkap kebenaran di balik insiden tersebut dan membawa pelaku ke pengadilan.