Paus Leo XIV Terpilih: Seni Michelangelo di Kapel Sistina Menjadi Saksi Bisu Konklaf

Di tengah keagungan Kapel Sistina, tempat para kardinal berkumpul dalam konklaf yang khidmat, Kardinal Robert Francis Prevost terpilih menjadi Paus Leo XIV pada 8 Mei 2025. Pemilihan ini, yang berlangsung kurang dari dua hari setelah konklaf dimulai pada 7 Mei, menandai babak baru dalam sejarah Gereja Katolik Roma. Prevost, yang lahir di Chicago, Amerika Serikat, menggantikan mendiang Paus Fransiskus.

Terpilihnya Paus Leo XIV, sebuah kejutan bagi banyak pihak, terjadi di bawah tatapan abadi mahakarya Michelangelo. Fresko-fresko yang menghiasi langit-langit dan dinding Kapel Sistina, sebuah proyek ambisius yang awalnya ditolak oleh sang seniman, menjadi saksi bisu momen penting ini. Pada tahun 1508, Paus Yulius II meminta Michelangelo untuk mendekorasi langit-langit kapel. Meskipun awalnya ragu karena merasa dirinya lebih seorang pematung daripada pelukis, Michelangelo akhirnya menerima tantangan tersebut. Selama empat tahun berikutnya, ia bekerja tanpa lelah di atas perancah, melukis adegan-adegan dari Kitab Kejadian dengan detail dan keindahan yang luar biasa.

Lukisan-lukisan di langit-langit Kapel Sistina, yang menggambarkan kisah penciptaan manusia hingga Nuh dan Banjir Besar, telah bertahan selama berabad-abad. Salah satu yang paling ikonik adalah "Penciptaan Adam", yang menggambarkan momen sakral ketika Tuhan mengulurkan tangan-Nya untuk memberikan kehidupan kepada manusia. Karya-karya ini tidak hanya menunjukkan kejeniusan artistik Michelangelo, tetapi juga menjadi bagian integral dari sejarah dan tradisi Gereja Katolik.

Sekitar seperempat abad kemudian, Michelangelo kembali ke Kapel Sistina untuk melukis dinding di belakang altar. Hasilnya adalah "Penghakiman Terakhir", sebuah karya monumental yang menggambarkan Hari Penghakiman dengan skala dan intensitas yang menakjubkan. Namun, karya ini juga memicu kontroversi karena penggambaran figur-figur telanjang. Biagio Martinelli, seorang pejabat Vatikan, mengecam keras keberadaan ketelanjangan tersebut, menganggapnya tidak pantas untuk tempat suci. Perdebatan tentang "Penghakiman Terakhir" berlanjut selama bertahun-tahun, hingga akhirnya Kongregasi Konsili Trente memutuskan untuk menutup beberapa figur yang dianggap tidak senonoh. Tugas ini diberikan kepada pelukis Daniele da Volterra, yang kemudian dikenal sebagai "Si Pemasang Celana".

Kapel Sistina, dengan lukisan-lukisan Michelangelo yang megah, terus menjadi tempat penting bagi Gereja Katolik. Di sinilah para kardinal berkumpul untuk memilih Paus baru, dan di sinilah seni dan sejarah bertemu dalam momen yang mendalam dan bermakna.

Berikut adalah detail episode Kitab Kejadian yang digambarkan pada langit-langit Kapel Sistina:

  • Kisah penciptaan manusia
  • Nuh dan Banjir Besar

Kontroversi Lukisan "Penghakiman Terakhir" :

  • Kritik terhadap figur telanjang
  • Aksi Kongregasi Konsili Trente
  • Penambahan kain penutup oleh Daniele da Volterra