Uji Klinis Vaksin TB M72 di Indonesia: Bukan Eksperimen, Melainkan Riset Ilmiah Terukur

Uji Klinis Vaksin TB M72 di Indonesia: Bukan Eksperimen, Melainkan Riset Ilmiah Terukur

Pernyataan mengenai Indonesia yang menjadi lokasi uji coba vaksin tuberkulosis (TB) M72 yang didanai oleh Gates Foundation telah menimbulkan berbagai reaksi di masyarakat. Kekhawatiran muncul bahwa penduduk Indonesia dijadikan "kelinci percobaan." Namun, kekhawatiran ini ditepis oleh Prof. Dr. dr. Erlina Burhan, MSC, Sp.P (K), seorang ahli paru dan peneliti utama nasional untuk vaksin TB M72.

Menurut Prof. Erlina, uji klinis vaksin M72 merupakan riset ilmiah yang terukur dan dilakukan secara bertahap. Uji klinis ini tidak hanya dipantau oleh Indonesia, tetapi juga oleh dunia karena dilakukan di berbagai negara. Keterlibatan Indonesia dalam penelitian vaksin TB ini justru merupakan sebuah keuntungan.

Tahapan Uji Klinis Vaksin M72

Uji klinis vaksin M72 terdiri dari tiga fase:

  • Fase Preklinik: Uji coba dilakukan di laboratorium.
  • Uji Coba pada Hewan: Tahap ini sering disebut sebagai "kelinci percobaan." Vaksin TB M72 telah melalui tahap ini selama sekitar 10 tahun hingga dinyatakan efektif dan aman.
  • Uji Klinis pada Manusia: Tahap akhir yang menentukan keamanan dan efektivitas vaksin sebelum dapat digunakan secara luas.

Setiap tahap harus memenuhi standar efektivitas dan keamanan yang ditetapkan secara global. Sebelum uji klinis pada manusia dilakukan, para peneliti harus mendapatkan izin dari komite etik dan badan otoritas di setiap negara, seperti Badan POM di Indonesia, FDA di Amerika Serikat, dan badan terkait di Eropa. Proses ini menunjukkan bahwa uji klinis dilakukan dengan sangat hati-hati dan tidak sembarangan.

Partisipasi Indonesia dalam Uji Klinis Fase 3

Indonesia telah menyelesaikan proses rekrutmen partisipan untuk uji klinis fase 3 vaksin TB M72. Sebanyak 2.095 remaja dan dewasa Indonesia telah direkrut untuk berpartisipasi dalam studi global ini. Total partisipan uji klinis fase 3 mencapai 20.081 orang dari lima negara, dengan kontribusi terbesar dari Afrika Selatan, diikuti oleh Kenya, Indonesia, Zambia, dan Malawi.

Dengan demikian, uji klinis vaksin TB M72 di Indonesia bukanlah eksperimen tanpa kontrol, melainkan riset ilmiah yang terukur dan mengikuti standar internasional. Keikutsertaan Indonesia dalam uji klinis ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam pengembangan vaksin TB yang efektif dan aman bagi masyarakat dunia.