Terpuruk di Liga Inggris, Amorim Frustrasi dengan Performa Manchester United

Manchester United tengah menghadapi masa sulit di Liga Inggris musim ini. Performa inkonsisten yang ditampilkan oleh Bruno Fernandes dan rekan-rekan setimnya membuat mereka terjerembab di papan tengah klasemen.

Rentetan hasil buruk ini bahkan membuat manajer tim, Ruben Amorim, merasa malu dan frustrasi. Kekalahan 0-2 dari West Ham United di Old Trafford pada akhir pekan lalu semakin memperburuk keadaan. Hasil ini memperpanjang catatan tanpa kemenangan MU menjadi tujuh pertandingan berturut-turut.

Akibat kekalahan tersebut, Manchester United kini berada di peringkat ke-16 klasemen sementara Liga Inggris dengan koleksi 39 poin dari 36 pertandingan yang telah dimainkan. Dari total pertandingan tersebut, MU hanya mampu meraih 10 kemenangan, 9 hasil imbang, dan menelan 17 kekalahan.

Penunjukan Ruben Amorim sebagai manajer pada November 2024, menggantikan Erik ten Hag, ternyata belum mampu mengangkat performa tim. Dari 25 pertandingan yang telah dijalani di bawah asuhan Amorim, MU hanya mampu memenangkan 6 pertandingan dan mengumpulkan total 24 poin.

Catatan ini menunjukkan bahwa MU hanya mampu meraih rata-rata 0,96 poin per pertandingan di bawah kepemimpinan Amorim. Statistik ini menjadikan Amorim sebagai manajer dengan performa terburuk di era setelah Sir Alex Ferguson pensiun.

Performa buruk MU semakin dipertegas dengan catatan bahwa mereka hanya mampu meraih 23 poin dari kemungkinan 72 poin saat menghadapi 16 tim di luar zona degradasi musim ini. Kondisi ini memastikan bahwa MU akan mencatatkan rekor poin terendah sepanjang sejarah klub di era Premier League.

Berikut adalah beberapa statistik buruk Manchester United di Premier League musim 2024/2025:

  • MU telah menelan 9 kekalahan di kandang sendiri musim ini, menyamai rekor terburuk yang terjadi pada musim 1930/31, 1933/34, dan 1962/63.
  • Total, MU telah menelan 17 kekalahan di Premier League musim 2024/2025. Ini merupakan catatan terburuk sejak musim 1973/74, ketika mereka terdegradasi ke divisi kedua dengan 20 kekalahan.
  • Persentase kemenangan Amorim hanya 24%, lebih rendah dari manajer mana pun setelah Sir Alex Ferguson pensiun. David Moyes menjadi manajer terburuk kedua dengan persentase kemenangan 50%.
  • MU hanya mampu memenangkan 6 dari 25 pertandingan liga, dengan 6 hasil imbang dan 13 kekalahan. Dalam periode ini, mereka telah kebobolan 41 gol.
  • Rata-rata kebobolan MU adalah 1,6 gol per pertandingan di bawah asuhan Amorim, dan mereka hanya mampu mencatatkan 4 clean sheet.
  • MU gagal mencetak gol dalam 10 dari 25 pertandingan Premier League bersama Amorim. Ini merupakan rekor terburuk keenam di liga.

Dengan performa yang jauh dari memuaskan ini, Manchester United harus segera berbenah jika tidak ingin terus terpuruk di papan klasemen dan kehilangan kesempatan untuk meraih tiket ke kompetisi Eropa musim depan.