Paus Leo XIV Serukan Kewaspadaan Etis Terhadap Perkembangan Kecerdasan Buatan
- Kecerdasan buatan (AI) terus berkembang pesat, menarik perhatian dari berbagai kalangan, termasuk pemimpin tertinggi Gereja Katolik, Paus Leo XIV. Dalam pernyataan publiknya, Paus Leo XIV menyampaikan kekhawatiran mendalam mengenai implikasi etis dan sosial dari teknologi yang transformatif ini.
Paus Leo XIV mengungkapkan keprihatinannya dalam pidato perdananya di hadapan Dewan Kardinal. Ia menjelaskan pemilihan nama kepausannya terinspirasi oleh Paus Leo XIII, yang memimpin Gereja Katolik selama era revolusi industri pertama. Paus Leo XIV melihat adanya paralel antara era tersebut dan era digital saat ini, yang ditandai dengan perkembangan pesat AI. Menurutnya, ajaran sosial Gereja Katolik sangat dibutuhkan untuk menanggapi tantangan yang ditimbulkan oleh AI terhadap martabat manusia, keadilan, dan hak-hak pekerja.
Penegasan ini menggarisbawahi bahwa AI telah menjadi isu sentral bagi Gereja Katolik. Bahkan, pertimbangan terkait AI menjadi salah satu alasan utama pemilihan nama Paus Leo XIV. Pandangan Paus Leo XIV sejalan dengan keprihatinan yang telah diungkapkan oleh pendahulunya, Paus Fransiskus, yang selama beberapa tahun terakhir telah menyoroti pentingnya etika dalam pengembangan dan penggunaan AI.
Vatikan sendiri telah mengambil langkah proaktif dengan menerbitkan dokumen resmi pada Januari 2025 yang menguraikan pandangan Gereja tentang AI, batasan-batasannya, dan perlunya menanamkan nilai-nilai moral dalam proses penciptaannya. Dokumen tersebut memperingatkan potensi bahaya AI dalam menciptakan dan menyebarkan informasi yang salah atau menyesatkan, yang dapat diterima sebagai kebenaran.
Paus Leo XIV menegaskan kembali komitmennya untuk melanjutkan warisan para pendahulunya, khususnya dalam hal kesederhanaan dan pelayanan sosial. Selain menyoroti isu teknologi, ia juga menyerukan agar Gereja memainkan peran yang lebih aktif dalam memperkuat iman umat yang terpengaruh oleh berbagai masalah sosial.
Dalam homili pertamanya, Paus Leo XIV menyoroti keterkaitan antara krisis iman dan masalah-masalah sosial seperti keretakan keluarga, pelanggaran martabat manusia, dan hilangnya rasa empati dalam masyarakat. Dengan menempatkan AI sebagai salah satu fokus utama, Paus Leo XIV menunjukkan bahwa Gereja Katolik tidak mengabaikan perkembangan zaman, melainkan hadir untuk membimbing umat dalam menghadapi tantangan baru di era digital.
Melalui seruan ini, Paus Leo XIV mengajak seluruh pihak untuk merenungkan implikasi etis dari AI dan memastikan bahwa teknologi ini dikembangkan dan digunakan secara bertanggung jawab, dengan menghormati martabat manusia dan mempromosikan kebaikan bersama.
- Daftar perhatian Gereja Katolik:
- Dampak AI pada martabat manusia
- Keadilan dalam penggunaan AI
- Perlindungan hak-hak pekerja di era AI
- Pencegahan penyebaran informasi palsu oleh AI
- Penguatan iman umat dalam menghadapi tantangan sosial