Google Gandeng Recoolit dan Cool Effect dalam Upaya Ambisius Reduksi Polutan Super Pemicu Pemanasan Global

Google Perkuat Komitmen Lingkungan dengan Kolaborasi Strategis untuk Atasi Polutan Super

Raksasa teknologi, Google, mengambil langkah signifikan dalam memerangi perubahan iklim dengan menggandeng dua perusahaan inovatif, Recoolit dan Cool Effect. Kemitraan ini difokuskan pada penanganan superpollutants, gas-gas yang memiliki potensi pemanasan global jauh lebih tinggi daripada karbon dioksida (CO2).

Google mengumumkan pembelian kredit karbon setara dengan menghilangkan 1 juta ton CO2 dari atmosfer. Langkah ini menjadi bagian dari strategi komprehensif perusahaan untuk mengurangi jejak karbon dan berkontribusi pada upaya global dalam menstabilkan iklim.

Fokus pada Dampak Jangka Pendek dan Panjang

Randy Spock, Pemimpin Divisi Carbon Credits and Removals Google, menekankan pentingnya mengatasi polutan super sebagai cara efektif untuk memperlambat perubahan iklim dalam waktu dekat. Menurut Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), polutan super mencakup gas metana dari bahan bakar fosil dan pertanian, serta hidrofluorokarbon (HFC) dari refrigeran dan sistem pendingin. Gas-gas ini memiliki kontribusi signifikan terhadap pemanasan global.

Spock menjelaskan bahwa Google akan menggunakan sistem kredit untuk mengimbangi emisi berumur pendek, sembari memanfaatkan kredit berjangka panjang ketika dampak polutan terhadap atmosfer berakhir. Pendekatan ini mencerminkan pemahaman mendalam tentang dinamika emisi dan komitmen untuk solusi berkelanjutan.

Sinergi dengan Recoolit dan Cool Effect

Kolaborasi dengan Recoolit, sebuah perusahaan yang berbasis di Jakarta, menargetkan penangkapan dan penghancuran HFC dari refrigeran pada sistem pendingin udara. Teknologi Recoolit secara permanen menghilangkan gas beracun ini, mencegahnya lepas ke atmosfer dan memperburuk efek rumah kaca.

Louis Potok, CEO Recoolit, menyambut baik inisiatif Google dan menekankan pentingnya penghilangan polusi yang tahan lama sebagai tindakan darurat jangka pendek untuk menjaga bumi tetap layak huni.

Cool Effect, di sisi lain, berfokus pada pengurangan emisi dan pembiayaan proyek-proyek berkelanjutan. Melalui kemitraan dengan Google, Cool Effect dan organisasi lokal Orizon Valorizacao de Residuos akan memasang peralatan penghancur metana di tempat pembuangan sampah di Cuiaba, Brasil. Proyek ini akan mencegah metana, gas rumah kaca yang kuat, lepas ke atmosfer.

Jodi Manning, CEO Cool Effect, menyoroti urgensi tindakan pengurangan emisi metana, sejalan dengan seruan IPCC. Investasi Google dianggap sebagai sinyal kuat bahwa sektor korporasi mengambil tindakan nyata dengan mendukung solusi berintegritas tinggi dan berbasis sains.

Langkah Konkrit Menuju Masa Depan Berkelanjutan

Kemitraan Google dengan Recoolit dan Cool Effect adalah contoh konkrit bagaimana teknologi dan inovasi dapat dimanfaatkan untuk mengatasi tantangan perubahan iklim. Dengan berfokus pada pengurangan polutan super, Google tidak hanya mengurangi jejak karbonnya sendiri tetapi juga menginspirasi perusahaan lain untuk mengambil tindakan serupa.

Berikut adalah poin-poin utama dari kolaborasi ini:

  • Fokus pada Polutan Super: Menargetkan gas-gas yang memiliki potensi pemanasan global tinggi.
  • Pendekatan Ganda: Menggunakan kredit karbon jangka pendek dan panjang untuk mengimbangi emisi.
  • Kemitraan Inovatif: Bekerja sama dengan Recoolit dan Cool Effect untuk solusi teknologi dan proyek berkelanjutan.
  • Dampak Global: Proyek-proyek di Indonesia dan Brasil untuk mengurangi emisi HFC dan metana.
  • Komitmen Korporasi: Menunjukkan kepemimpinan dalam tindakan iklim dan menginspirasi perusahaan lain.