Nadia Rahamatika: Kisah Inspiratif Jemaah Haji Termuda Bali yang Berangkat Menggantikan Ibunda Tercinta

Di balik persiapan keberangkatan jemaah haji dari berbagai penjuru tanah air, terselip sebuah kisah yang mengharukan dan penuh inspirasi. Nadia Rahamatika, seorang mahasiswi berusia 21 tahun asal Denpasar, Bali, akan menunaikan ibadah haji pada tahun 2025 ini. Namun, perjalanannya ke Tanah Suci memiliki makna yang lebih dalam, karena ia berangkat menggantikan almarhum ibunya.

Nadia, anak bungsu dari empat bersaudara, terpilih untuk meneruskan niat mulia sang ibu yang telah berpulang pada November 2024 lalu. Kesedihan mendalam bercampur dengan rasa syukur tak terhingga menyelimuti hatinya. Ia merasa terhormat karena di usia yang relatif muda, Allah SWT memberikan kesempatan emas untuk mengunjungi Baitullah. Namun, di sisi lain, ia tak dapat menampik rasa pilu karena seharusnya ibundanyalah yang berada di posisinya saat ini.

"Perasaan saya campur aduk antara senang dan sedih. Senang karena di usia semuda ini Allah sudah memberikan kesempatan untuk pergi ke tanah suci, tapi juga sedih karena seharusnya ibu saya yang ada di sini," ungkap Nadia dengan mata berkaca-kaca saat ditemui di Kantor Gubernur Bali.

Keberangkatan Nadia menjadi istimewa karena ia tercatat sebagai jemaah haji termuda asal Bali pada musim haji tahun ini. Ia akan berangkat bersama sang ayah, seorang pensiunan guru SMP Muhammadiyah Denpasar. Meski usianya masih tergolong muda, Nadia telah mempersiapkan diri secara matang, baik dari segi fisik maupun spiritual.

Selain mengikuti bimbingan manasik haji yang diadakan secara rutin, Nadia juga aktif berolahraga di pusat kebugaran untuk menjaga stamina dan kesehatannya. Ia menyadari bahwa ibadah haji membutuhkan kondisi fisik yang prima, mengingat rangkaian kegiatan yang cukup padat dan melelahkan.

"Alhamdulillah, persiapan sudah berjalan lancar. Tinggal memantapkan hati saja sebelum berangkat ke Tanah Suci," ujarnya.

Nadia berharap, ibadah haji yang dilaksanakannya di usia muda ini dapat menjadi momentum untuk memperbaiki diri dan menjadi pribadi yang lebih baik. Ia juga berdoa agar ibadah haji sang ayah berjalan lancar dan keduanya dapat kembali ke Bali dengan selamat, serta berkumpul kembali bersama keluarga.

"Harapan saya, saya bisa membadalkan ibu saya lagi ke sana dan bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Untuk bapak, semoga sehat selalu dan mungkin ada kesempatan untuk berangkat lagi ke sana," imbuhnya.

Kisah Nadia Rahamatika adalah cerminan dari keteguhan iman, bakti seorang anak kepada orang tua, dan harapan akan ridho Ilahi. Perjalanannya ke Tanah Suci bukan hanya sekadar menunaikan rukun Islam, tetapi juga membawa misi suci untuk mewujudkan impian sang bunda dan memohon ampunan serta keberkahan bagi keluarga.