Santunan Bagi Keluarga Korban Ledakan Amunisi Garut: Pemerintah Daerah Berikan Bantuan Finansial dan Pendidikan
Tragedi ledakan amunisi di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, yang merenggut nyawa 13 orang, meninggalkan duka mendalam bagi keluarga korban. Sebagai bentuk kepedulian dan tanggung jawab sosial, Pemerintah Daerah Jawa Barat bergerak cepat memberikan bantuan bagi keluarga yang ditinggalkan.
Bantuan tersebut diwujudkan dalam bentuk santunan finansial sebesar Rp 50 juta untuk setiap keluarga korban meninggal dunia. Pemberian santunan ini dilakukan secara langsung oleh perwakilan pemerintah daerah kepada keluarga korban di RSUD Pameumpeuk, Garut. Suasana haru menyelimuti proses pemberian santunan, di mana isak tangis keluarga korban tak terbendung.
Selain santunan finansial, pemerintah daerah juga memberikan perhatian khusus terhadap pendidikan anak-anak korban. Seluruh anak korban yang masih bersekolah akan diangkat menjadi anak asuh dan biaya pendidikan mereka akan ditanggung hingga jenjang perguruan tinggi. Langkah ini diambil sebagai upaya untuk memastikan masa depan anak-anak korban tetap terjamin, meskipun mereka telah kehilangan orang tua.
Kejadian ledakan ini mengungkap fakta bahwa para korban warga sipil selama ini bekerja membantu TNI AD dalam proses pemusnahan amunisi kedaluwarsa. Hal ini menjadikan kejadian tersebut sebagai kecelakaan kerja yang menimpa para pekerja yang membantu negara dalam menjaga keamanan.
Seorang keluarga korban, Agus, mengkonfirmasi bahwa adiknya, Rustiwan, telah bekerja membantu TNI AD dalam pemusnahan amunisi selama 10 tahun terakhir. Hal ini membantah spekulasi yang beredar bahwa para korban merupakan pemulung besi.
Ledakan dahsyat yang terjadi pada Senin (12/5/2025) pagi tersebut menewaskan 13 orang, terdiri dari 4 anggota TNI dan 9 warga sipil. Diduga, ledakan terjadi akibat detonator yang digunakan untuk meledakkan amunisi meledak lebih dulu saat masih dalam proses pemasangan.
Berikut adalah daftar nama warga sipil yang menjadi korban dalam tragedi ini:
- Agus Bin Kasmin
- Ipan Bin Obur
- Anwar Bin Inon
- Iyus Ibing Bin Inon
- Iyus Rizal Bin Saepuloh
- Toto
- Dadang
- Rustiwan
- Endang
Pemerintah daerah berkoordinasi dengan Tim DVI Polri untuk mempercepat proses identifikasi dan pemulangan jenazah korban kepada keluarga agar dapat segera dimakamkan dengan layak. Tragedi ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak untuk lebih berhati-hati dan meningkatkan standar keselamatan dalam setiap kegiatan yang berpotensi membahayakan nyawa manusia.