UEFA menunjuk Felix Zwayer sebagai pengadil lapangan hijau dalam laga final Liga Europa yang mempertemukan Tottenham Hotspur dan Manchester United. Penunjukan ini menuai sorotan tajam akibat catatan kelam wasit asal Jerman tersebut yang pernah tersangkut kasus pengaturan skor atau match fixing.

Felix Zwayer, yang dijadwalkan memimpin pertandingan puncak di San Mames pada 22 Mei mendatang, bukan nama asing dalam dunia sepak bola. Namun, kariernya diwarnai insiden memalukan pada tahun 2006. Kala itu, ia dijatuhi hukuman larangan beraktivitas selama enam bulan akibat keterlibatannya dalam skandal pengaturan skor. Zwayer terbukti menerima suap sebesar 250 poundsterling saat menjadi asisten wasit Robert Hoyzer, sosok yang menjadi dalang utama match fixing di sepak bola Jerman.

Skandal tersebut terungkap pada tahun 2005, ketika Robert Hoyzer, yang bertugas di Bundesliga 2 Jerman, menerima suap berupa uang dan barang mewah untuk memanipulasi hasil pertandingan antara Wuppertaler SV dan Werder Bremen Amateur. Zwayer, bersama tiga wasit lainnya, kemudian memberikan kesaksian yang memberatkan Hoyzer. Akibatnya, Zwayer hanya menerima sanksi ringan berupa larangan bertugas selama enam bulan, sementara Hoyzer dihukum seumur hidup.

Terlepas dari kontroversi masa lalunya, penunjukan Zwayer sebagai wasit final Liga Europa menandai pencapaian penting dalam kariernya. Ini akan menjadi final kejuaraan klub Eropa pertama yang dipimpinnya. Sebelumnya, ia telah berpengalaman memimpin sejumlah pertandingan penting di level klub, termasuk leg kedua semifinal Liga Champions antara Paris Saint-Germain dan Arsenal. Di kompetisi domestik Jerman, Zwayer juga sempat menjadi sorotan setelah disindir oleh Jude Bellingham terkait dugaan match fixing.

Berikut daftar pertandingan penting yang pernah dipimpin Felix Zwayer:

• Leg kedua semifinal Liga Champions: Paris Saint-Germain vs Arsenal.
• Pertandingan Bundesliga (Jerman) yang melibatkan Borussia Dortmund, di mana Jude Bellingham memberikan sindiran.

Penunjukan Felix Zwayer sebagai wasit final Liga Europa menimbulkan pertanyaan dan kekhawatiran di kalangan penggemar sepak bola. Mampukah ia memimpin pertandingan dengan adil dan tanpa dipengaruhi oleh bayang-bayang skandal masa lalunya? Pertanyaan ini akan terjawab pada 22 Mei mendatang di San Mames.