Operasi Aman Candi 2025: Polda Jateng Amankan Ratusan Individu Terkait Premanisme

Polda Jawa Tengah (Jateng) menunjukkan komitmennya dalam memberantas aksi premanisme di wilayah hukumnya melalui Operasi Aman Candi 2025. Operasi yang digelar serentak pada bulan Mei 2025 ini berhasil mengamankan ratusan orang yang terlibat dalam berbagai praktik ilegal.

Fokus utama operasi ini adalah menindak tegas praktik parkir liar dan pungutan liar (pungli) yang meresahkan masyarakat. Setidaknya, 131 juru parkir liar dan 11 pelaku pungli berhasil diamankan dan akan diproses sesuai hukum yang berlaku.

Kombes Pol Artanto, Kepala Bidang Humas Polda Jateng, menegaskan bahwa tindakan premanisme bukan hanya sekadar gangguan ketertiban umum, melainkan juga ancaman serius terhadap stabilitas sosial dan ekonomi. Pihaknya berkomitmen untuk menindak tegas segala bentuk pelanggaran hukum yang terkait dengan premanisme.

Penegakan hukum ini melibatkan seluruh satuan tugas (Satgas) dan sub satuan tugas (Subsatgas) di jajaran Polda Jateng. Dalam penanganannya, Polda Jateng menerapkan tiga pendekatan utama yaitu:

  • Preemtif: Upaya pencegahan melalui edukasi hukum dan penyuluhan kepada masyarakat. Tujuannya adalah membangun kesadaran hukum dan mencegah potensi terjadinya tindakan premanisme.
  • Preventif: Patroli dialogis secara rutin di lokasi-lokasi rawan seperti pasar, terminal, dan area parkir liar. Kehadiran polisi diharapkan dapat mencegah terjadinya tindak kejahatan dan memberikan rasa aman kepada masyarakat.
  • Represif: Tindakan tegas dan terukur terhadap pelaku premanisme yang melanggar hukum. Hal ini dilakukan untuk memberikan efek jera dan menjaga ketertiban umum.

Artanto juga mengimbau masyarakat untuk berperan aktif dalam memberantas premanisme dengan tidak ragu melaporkan segala bentuk pungli, pemalakan, atau intimidasi yang dialami atau disaksikan. Polda Jateng menyediakan layanan pengaduan 24 jam melalui Call Center 110 dan jaringan Bhabinkamtibmas di seluruh wilayah Jawa Tengah.

"Premanisme adalah musuh bersama. Ini adalah bagian dari upaya kolektif untuk membangun lingkungan yang aman dan nyaman bagi seluruh masyarakat," pungkas Artanto.