Ledakan Maut di Garut: Sembilan Warga Sipil dan Empat Anggota TNI Tewas dalam Pemusnahan Amunisi
Insiden ledakan tragis mengguncang Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, menewaskan 13 orang. Peristiwa yang terjadi pada Senin (12/5/2025) ini melibatkan amunisi kedaluwarsa milik TNI AD yang tengah dalam proses pemusnahan. Ledakan tersebut merenggut nyawa empat anggota TNI dan sembilan warga sipil yang turut serta dalam kegiatan tersebut.
Menurut keterangan dari warga setempat, para korban sipil bukanlah orang asing dalam proses pemusnahan amunisi. Mereka adalah individu-individu yang telah lama menjalin kerjasama dengan pihak TNI dalam kegiatan serupa. Keterlibatan mereka bukan tanpa alasan, warga dipilih karena pengalaman dan pemahaman mereka terhadap prosedur yang berlaku. Ironisnya, kegiatan yang biasanya membawa berkah kini berubah menjadi tragedi yang mendalam.
"Mereka sudah terbiasa, bukan baru kali ini. Mereka orang pilihan dan sudah berpengalaman. Mungkin ini sudah menjadi musibah," ujar Andi, seorang warga Desa Sagara, dengan nada sedih. Andi menambahkan bahwa warga yang dilibatkan dalam pemusnahan amunisi telah memahami dengan baik tata cara kerja dan prosedur keselamatan yang ditetapkan.
Sebelumnya, kegiatan pemusnahan amunisi serupa telah dilakukan di lokasi yang sama pada tanggal 6 Mei dan berjalan lancar tanpa insiden apapun. Namun, kali ini nasib berkata lain, ledakan dahsyat terjadi dan menewaskan belasan orang. Dugaan sementara penyebab ledakan adalah detonator yang meledak sebelum waktunya saat proses pemusnahan amunisi kedaluwarsa dilakukan di sebuah lubang penghancur dekat pesisir pantai Desa Sagara.
TNI AD telah merilis daftar nama sembilan korban sipil yang meninggal dalam insiden tersebut:
- Agus Bin Kasmin
- Ipan Bin Obur
- Anwar Bin Inon
- Iyus Ibing Bin Inon
- Iyus Rizal Bin Saepuloh
- Toto
- Dadang
- Rustiwan
- Endang
Insiden ini menjadi duka mendalam bagi keluarga korban dan seluruh masyarakat Desa Sagara. Pihak berwenang masih melakukan investigasi mendalam untuk mengetahui penyebab pasti ledakan dan mencegah kejadian serupa terulang kembali di masa depan.