Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Pertimbangkan Pencak Silat sebagai Ekstrakurikuler Wajib di Sekolah

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah mempertimbangkan untuk menjadikan pencak silat sebagai bagian dari kegiatan ekstrakurikuler wajib di sekolah-sekolah di wilayahnya. Wacana ini muncul sebagai bentuk penghormatan dan realisasi aspirasi mendiang Eddie Marjoeki Nalapraya, tokoh yang dikenal luas atas dedikasinya dalam mengembangkan pencak silat, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Inisiatif ini pertama kali disuarakan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, usai melayat jenazah Eddie Nalapraya di Padepokan Pencak Silat, TMII, Jakarta Timur. Rano mengungkapkan bahwa almarhum Eddie Nalapraya memiliki harapan besar agar pencak silat dapat menjadi bagian integral dari pendidikan di sekolah-sekolah. Hal ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi generasi muda untuk mengenal, mempelajari, dan melestarikan seni bela diri tradisional Indonesia ini.

"Beliau sangat berharap agar pencak silat menjadi ekstrakurikuler wajib di sekolah-sekolah, sehingga menjadi olahraga pilihan bagi anak-anak kita," ujar Rano Karno. Rano menambahkan bahwa dirinya sempat bertemu dengan almarhum dua bulan sebelumnya, dan dalam pertemuan tersebut, Eddie Nalapraya menyampaikan aspirasinya terkait pencak silat.

Lebih lanjut, Rano Karno meyakini bahwa dengan mengakomodasi keinginan almarhum, nilai-nilai luhur yang terkandung dalam pencak silat sebagai budaya nasional dapat terus dijaga dan diwariskan kepada generasi mendatang. Pencak silat bukan hanya sekadar seni bela diri, tetapi juga mengandung filosofi dan nilai-nilai moral yang dapat membentuk karakter dan kepribadian siswa.

"Pencak silat harus ada di sekolah-sekolah, supaya kebudayaan Jakarta, kebudayaan Indonesia, itu tidak hilang melalui filosofi pencak silat. Itu yang beliau sangat harapkan," tegasnya.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, bersama Rano Karno juga turut hadir dalam upacara persemayaman jenazah Eddie Marjoeki Nalapraya dan ikut melaksanakan salat jenazah. Pramono Anung juga menyampaikan ungkapan belasungkawa atas kepergian tokoh pencak silat tersebut.

"Saya dua bulan yang lalu bersama Bang Doel diterima beliau di kediamannya di Puncak dan saya merasakan kehangatan, sebuah harapan, silahturahmi yang mendalam dan untuk itu saya bersaksi bahwa Almarhum Bapak Eddie Nalapraya sungguh sangat baik, berjasa bagi bangsa dan negara, berjasa bagi Jakarta, berjasa bagi masyarakat Betawi terutama membawa pencak silat mendunia," ujar Pramono.

Kehadiran sejumlah tokoh penting lainnya, seperti mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainuddin Amali dan Menteri Luar Negeri Sugiono, juga menunjukkan betapa besar penghormatan terhadap jasa-jasa Eddie Marjoeki Nalapraya dalam mengembangkan pencak silat.

Eddie Marjoeki Nalapraya menghembuskan napas terakhirnya pada Senin (13/5) di RSPI Pondok Indah, Jakarta Selatan. Selain pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 1984-1987, Eddie Nalapraya juga dikenal sebagai Ketua Umum Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (PB IPSI) dan dijuluki sebagai Bapak Pencak Silat Dunia.