AS dan China Sepakati Penurunan Tarif, Trump Bahas Investasi dengan Apple

Amerika Serikat dan China baru-baru ini mencapai kesepakatan penting terkait penurunan tarif impor timbal balik menjadi 10 persen untuk periode 90 hari ke depan. Kesepakatan ini diharapkan dapat meredakan ketegangan perdagangan antara kedua negara dan memberikan dampak positif bagi berbagai sektor industri.

Tak lama setelah pengumuman kesepakatan tersebut, Presiden AS Donald Trump dilaporkan melakukan panggilan telepon dengan CEO Apple, Tim Cook. Pembicaraan antara kedua pemimpin bisnis dan negara ini difokuskan pada rencana investasi Apple di Amerika Serikat. Trump secara eksplisit menyatakan bahwa Cook berencana untuk 'menghitung ulang' strategi investasi perusahaannya di dalam negeri.

Meskipun detail spesifik dari 'perhitungan ulang' ini belum diungkapkan, spekulasi mengarah pada potensi perubahan dalam proyeksi keuangan Apple. Sebelumnya, perusahaan teknologi raksasa itu mengantisipasi biaya tambahan sebesar 900 juta dollar AS pada kuartal ketiga tahun fiskal 2025 sebagai dampak dari kebijakan tarif yang lebih tinggi. Biaya ini diperkirakan akan digunakan untuk mempertahankan harga iPhone di pasar AS, mengingat sebagian besar produk Apple diproduksi di China dan sangat dipengaruhi oleh perubahan tarif.

Dengan penurunan tarif menjadi 10 persen, Apple berpotensi mengurangi beban biaya yang telah diantisipasi sebelumnya. Hal ini dapat berdampak positif pada laporan keuangan kuartal ketiga tahun fiskal 2025, yang akan berakhir pada bulan Juli. Namun, Apple belum secara resmi mengumumkan perubahan apa pun pada rencana investasi mereka setelah pengumuman tarif terbaru.

Trump sangat menantikan realisasi investasi Apple di AS, yang diperkirakan mencapai 500 miliar dollar AS. Investasi ini direncanakan untuk membangun pabrik-pabrik Apple di seluruh Amerika Serikat, menciptakan lapangan kerja baru, dan mendorong inovasi teknologi di dalam negeri.

Cook sebelumnya mengumumkan rencana investasi besar-besaran ini pada bulan Februari, dengan rencana pengeluaran secara bertahap selama empat tahun ke depan. Investasi ini bertujuan untuk memperkuat inovasi teknologi, manufaktur dan pabrik canggih, serta pengembangan kecerdasan buatan (AI) di AS.