Ledakan Amunisi di Garut Tuai Kritik Tajam: Imparsial Soroti Dugaan Inkompetensi TNI
Tragedi ledakan amunisi yang terjadi di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Garut, Jawa Barat, menuai kecaman keras dari berbagai pihak, salah satunya adalah Imparsial. Organisasi yang bergerak di bidang pemantauan hak asasi manusia ini menyoroti dugaan inkompetensi Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam proses pemusnahan amunisi yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa, termasuk warga sipil.
Direktur Imparsial, Ardi Manto Adiputra, menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga korban dan menyatakan keprihatinannya atas insiden tersebut. Menurutnya, insiden ini mengindikasikan adanya masalah serius dalam penataan wilayah pertahanan dan pelaksanaan Standar Operasional Prosedur (SOP) pemusnahan amunisi oleh TNI. Ardi mendesak dilakukannya investigasi menyeluruh dan evaluasi mendalam terhadap peristiwa ini, tidak hanya menyasar pelaksana teknis di lapangan, tetapi juga para atasan yang bertanggung jawab.
- Dugaan Kelalaian dalam SOP: Imparsial menyoroti adanya indikasi kelalaian dalam penerapan SOP disposal amunisi, terutama terkait pengamanan area dan penyampaian informasi kepada masyarakat sekitar lokasi. Keberadaan warga sipil dalam radius berbahaya mengindikasikan lemahnya pengamanan dan kurangnya sosialisasi mengenai jarak aman lokasi disposal. Seharusnya, pengamanan berlapis diterapkan mengingat potensi ledakan yang sangat mematikan.
- TNI dan Urusan Non-Pertahanan: Imparsial juga menyoroti kecenderungan pelibatan TNI dalam urusan-urusan non-pertahanan, seperti penanganan kenakalan siswa, program makan bergizi gratis, program swasembada pangan, hingga penjagaan gedung kejaksaan. Hal ini dikhawatirkan dapat mengalihkan fokus dan mengurangi profesionalisme TNI dalam menjalankan tugas utamanya sebagai alat pertahanan negara.
- Tanggung Jawab Pemerintah: Imparsial mendesak pemerintah untuk bertanggung jawab penuh atas segala kerugian yang timbul akibat kelalaian ini, termasuk memberikan santunan yang layak bagi keluarga korban meninggal dunia dan memberikan bantuan kepada korban luka-luka. Selain itu, Imparsial meminta Panglima TNI untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap jajaran yang terlibat dan melakukan investigasi terhadap komandan yang bertanggung jawab atas operasi tersebut.
- Fokus pada Tugas Utama: Imparsial menekankan pentingnya menjaga profesionalisme TNI dengan memfokuskan diri pada tugas utamanya sebagai alat pertahanan negara. Panglima TNI diharapkan dapat bersikap tegas dan menolak permintaan dari pihak sipil yang berlebihan yang dapat menarik TNI ke ranah sipil. Profesionalisme TNI harus dijaga agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
Insiden ledakan amunisi di Garut ini menjadi momentum penting untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem pengelolaan amunisi dan profesionalisme TNI. Pemerintah dan TNI harus mengambil langkah-langkah konkret untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan dan memastikan keselamatan warga sipil.