Waspada! Konsumsi Minuman Terlalu Panas Picu Risiko Kesehatan Serius

Konsumsi minuman hangat, seperti teh atau kopi, telah menjadi kebiasaan umum di berbagai belahan dunia. Minuman hangat seringkali dianggap menenangkan dan memberikan kenyamanan, terutama saat cuaca dingin atau sebagai bagian dari ritual relaksasi. Namun, perlu diperhatikan bahwa mengonsumsi minuman dengan suhu yang terlalu tinggi dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan.

Para ahli kesehatan menekankan pentingnya memperhatikan suhu minuman yang dikonsumsi. Minuman yang terlalu panas dapat menyebabkan iritasi pada indra perasa di lidah, bahkan berpotensi merusak kemampuan pengecapan secara permanen. Selain itu, paparan suhu tinggi secara berulang pada saluran pencernaan, khususnya esofagus, dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker esofagus.

Dampak Buruk Minuman Terlalu Panas:

  • Gangguan Indra Perasa:

    Lidah memiliki indra perasa yang sangat sensitif terhadap suhu. Konsumsi minuman yang terlalu panas secara terus-menerus dapat menyebabkan kerusakan pada indra perasa, mengurangi kemampuan untuk menikmati rasa makanan dan minuman.

  • Perubahan Warna Bibir:

    Paparan suhu panas yang berulang pada bibir dapat menyebabkan iritasi dan perubahan warna menjadi lebih gelap.

  • Nyeri Ulu Hati (Heartburn):

    Minuman yang terlalu panas dapat memicu produksi asam lambung berlebihan, menyebabkan nyeri ulu hati atau sensasi terbakar di dada.

  • Peningkatan Risiko Kanker Esofagus:

    Beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan antara konsumsi minuman panas dengan peningkatan risiko kanker esofagus. Suhu tinggi dapat menyebabkan cedera termal pada lapisan esofagus, memicu peradangan kronis dan meningkatkan risiko pembentukan sel kanker.

Sebuah studi yang dipublikasikan dalam International Journal of Cancer meneliti kebiasaan minum teh pada sekelompok orang di Iran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa individu yang terbiasa mengonsumsi teh dengan suhu 60 derajat Celcius atau lebih tinggi memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker esofagus dibandingkan dengan mereka yang minum teh pada suhu di bawah 60 derajat Celcius.

Organisasi kesehatan dunia, International Agency for Research on Cancer, mencatat bahwa kanker esofagus merupakan jenis kanker kedelapan yang paling umum di dunia dan seringkali berakibat fatal. Oleh karena itu, penting untuk mengambil langkah-langkah pencegahan, termasuk menghindari konsumsi minuman yang terlalu panas.

Selain suhu minuman, faktor lain seperti kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, dan refluks asam juga dapat meningkatkan risiko kanker esofagus. Menjaga gaya hidup sehat dan menghindari faktor-faktor risiko tersebut sangat penting untuk melindungi kesehatan esofagus dan mengurangi risiko kanker.