Ledakan Maut di Garut: Imparsial Soroti Profesionalisme TNI yang Tergerus Akibat Tugas Sipil
Tragedi ledakan amunisi di Garut yang menelan korban jiwa, memicu sorotan tajam dari Imparsial, sebuah lembaga yang fokus pada isu militer dan hak asasi manusia. Mereka berpendapat, insiden ini merupakan konsekuensi dari pergeseran fokus TNI yang terlalu jauh ke ranah sipil, sehingga berdampak pada profesionalisme dan kesiapsiagaan dalam tugas pokoknya sebagai alat pertahanan negara.
Imparsial menilai bahwa keterlibatan TNI dalam berbagai kegiatan non-pertahanan, seperti program bantuan sosial, penanganan masalah sosial, dan pengamanan aset sipil, telah mengalihkan perhatian dan sumber daya dari tugas utamanya. Hal ini, menurut mereka, menciptakan celah yang berpotensi memicu kelalaian dan ketidakprofesionalan, seperti yang terlihat dalam insiden ledakan di Garut.
"Kami melihat adanya indikasi masalah yang lebih besar, yaitu penurunan profesionalisme TNI akibat terlalu banyak dilibatkan dalam urusan-urusan non-pertahanan," ujar Direktur Imparsial, seraya menekankan bahwa hal ini dapat menggerus keahlian dan fokus TNI dalam menjaga kedaulatan negara.
Selain itu, Imparsial juga menyoroti lemahnya pengamanan dan kurangnya sosialisasi kepada masyarakat terkait kegiatan pemusnahan amunisi. Keberadaan warga sipil di sekitar lokasi ledakan menjadi bukti nyata bahwa standar keamanan tidak dijalankan dengan optimal.
Untuk mencegah terulangnya kejadian serupa, Imparsial mendesak pemerintah dan TNI untuk mengambil langkah-langkah konkret, antara lain:
- Pemerintah bertanggung jawab penuh atas kerugian dan santunan kepada keluarga korban.
- Panglima TNI melakukan evaluasi menyeluruh terhadap operasi pemusnahan amunisi, termasuk meninjau kembali prosedur dan personel yang terlibat.
- Panglima TNI menolak permintaan pihak sipil yang berpotensi menarik TNI ke ranah non-pertahanan.
- Penegasan kembali peran TNI sebagai alat pertahanan negara yang profesional dan tidak terlibat dalam politik praktis.
Tragedi ledakan amunisi di Garut, yang terjadi pada hari Senin, menewaskan sejumlah orang, termasuk prajurit TNI dan warga sipil. Insiden ini menjadi pengingat yang pahit akan pentingnya menjaga profesionalisme TNI dan memastikan bahwa fokus utama mereka tetap pada pertahanan negara.
Imparsial berharap, pemerintah dan TNI dapat mengambil pelajaran berharga dari peristiwa ini dan segera melakukan reformasi yang diperlukan untuk meningkatkan profesionalisme dan kesiapsiagaan TNI dalam menghadapi berbagai ancaman terhadap keamanan negara.