Habib Usman: Ketegasan Orang Tua, Kunci Kesuksesan Anak Berpuasa Penuh
Ketegasan Orang Tua, Kunci Sukses Puasa Penuh Anak Usia Dini
Khalisha, putri bungsu pasangan selebriti Kartika Putri dan Habib Usman bin Yahya, telah berhasil menjalankan ibadah puasa penuh di usia lima tahun. Keberhasilan ini tak lepas dari bimbingan dan pelatihan yang diberikan oleh kedua orang tuanya. Dalam sebuah wawancara di Studio Trans TV, Jakarta Selatan, Sabtu (8/3/2025), Habib Usman membagikan pandangannya tentang mendidik anak untuk berpuasa.
Habib Usman menekankan pentingnya ketegasan orang tua dalam proses ini. Menurutnya, tanpa ketegasan, anak akan sulit untuk disiplin menjalankan ibadah puasa. "Mendidik anak agar mampu berpuasa penuh membutuhkan ketegasan dari orang tua. Jika orang tua terlalu memanjakan anak, akan berdampak negatif di kemudian hari. Namun, ketegasan ini harus diiringi dengan didikan yang baik dan penuh kasih sayang," jelasnya. Ia menambahkan bahwa ketegasan ini bukan berarti kekerasan, melainkan penegakan disiplin yang konsisten dan bijak.
Lebih lanjut, Habib Usman menggarisbawahi pentingnya menanamkan nilai-nilai agama sejak dini. Ia membandingkan pola asuh orang tua zaman dahulu yang dikenal lebih tegas dan disiplin dalam mendidik anak-anaknya dengan pola asuh zaman sekarang yang cenderung memanjakan. "Orang tua zaman dulu, masyaallah, tegas dalam membiasakan anak bangun sahur dan sholat subuh. Mereka tidak ragu untuk membangunkan anak, bahkan jika perlu dengan cara yang sedikit keras," tuturnya. Ia menambahkan bahwa pola asuh yang tegas tersebut terbukti melahirkan generasi yang berakhlak mulia dan beriman.
Sebagai perbandingan, Habib Usman menyoroti tren pola asuh modern yang cenderung memanjakan anak dengan gadget dan fasilitas lainnya. Hal ini, menurutnya, dapat memicu dampak negatif, seperti:
- Ketergantungan gadget: Menyebabkan anak jauh dari nilai-nilai agama dan aktivitas positif lainnya.
- Rendahnya Disiplin Diri: Membuat anak kesulitan mengikuti aturan dan norma sosial.
- Perkembangan Emosional yang Buruk: Mengancam terbentuknya karakter yang kuat dan tangguh.
- Kurangnya Akhlak dan Adab: Menyebabkan anak kurang sopan dan berperilaku kurang terpuji.
Habib Usman berharap, dengan penerapan pola asuh yang tepat, anak-anak akan tumbuh menjadi pribadi yang berakhlak mulia, beriman, dan sukses di masa depan. Ia menekankan bahwa ketegasan, didikan yang baik, dan penanaman nilai-nilai agama sejak usia dini merupakan kunci keberhasilan tersebut. Dengan demikian, anak akan memiliki bekal yang cukup untuk menghadapi tantangan hidup dan menjadi generasi penerus yang berkualitas.
Kesimpulannya, Habib Usman mengajak para orang tua untuk lebih bijak dalam mendidik anak, menyeimbangkan kasih sayang dengan ketegasan, dan menanamkan nilai-nilai agama sejak dini agar anak-anak dapat tumbuh menjadi generasi penerus yang berakhlak mulia dan beriman.