Kunjungan Kenegaraan ke Arab Saudi, Presiden Trump Disambut Hangat Putra Mahkota MBS
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, memulai lawatan pentingnya ke kawasan Teluk dengan tiba di Riyadh, Arab Saudi, pada Selasa (13/5) waktu setempat. Kedatangan Trump disambut langsung oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS), menandai dimulainya kunjungan kenegaraan selama empat hari yang diproyeksikan akan mempererat hubungan bilateral dan membahas isu-isu ekonomi krusial.
Pesawat kepresidenan Air Force One yang membawa Trump mendarat di ibu kota Saudi di bawah pengawalan ketat sejumlah jet tempur F-15 milik Saudi. Kunjungan ini menjadi sorotan utama karena fokusnya yang kuat pada penguatan kemitraan ekonomi antara kedua negara, meskipun isu-isu keamanan regional juga diperkirakan akan menjadi agenda pembahasan.
Fokus pada Investasi dan Peluang Bisnis
Selama berada di Arab Saudi, Presiden Trump dijadwalkan untuk berpartisipasi dalam Forum Investasi Saudi-AS, sebuah platform penting untuk menjajaki peluang investasi dan bisnis baru antara kedua negara. Selain itu, Trump juga akan menghadiri pertemuan puncak para pemimpin negara Teluk Arab, di mana isu-isu regional dan kerjasama ekonomi akan menjadi topik utama.
Kunjungan ini mengisyaratkan pergeseran fokus ke arah kerjasama ekonomi, di tengah tantangan keamanan yang sedang berlangsung di kawasan tersebut, termasuk konflik di Gaza dan kekhawatiran atas program nuklir Iran. Trump didampingi oleh Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio, yang juga menjabat sebagai Penasihat Keamanan Nasional AS, serta Menteri Pertahanan Pete Hegseth.
Menteri Investasi Saudi, Khalid al-Falih, dalam sambutannya di forum investasi, menekankan pentingnya kemitraan Saudi-AS dalam menciptakan peluang bisnis dan investasi yang saling menguntungkan. Dia menyatakan bahwa kerjasama antara kedua negara telah menghasilkan pencapaian luar biasa, dan potensi untuk pertumbuhan lebih lanjut sangat besar.
Agenda di Qatar dan Uni Emirat Arab
Setelah kunjungannya di Arab Saudi, Presiden Trump dijadwalkan untuk mengunjungi Qatar pada Rabu (14/5) dan Uni Emirat Arab pada Kamis (15/5). Agenda di kedua negara ini juga diperkirakan akan didominasi oleh pembahasan mengenai isu-isu ekonomi dan peluang investasi.
Kunjungan ke kawasan Teluk ini merupakan kunjungan luar negeri besar pertama Trump di masa jabatan keduanya. Sebelumnya, Trump sempat mengunjungi Roma untuk menghadiri pemakaman mendiang Paus Fransiskus pada akhir April lalu.
Trump menggambarkan kunjungannya ke kawasan Teluk ini sebagai "kunjungan bersejarah". Dia juga mengisyaratkan kemungkinan kunjungan ke Turki pada Kamis (15/5) untuk menghadiri perundingan damai antara Ukraina dan Rusia, meskipun belum ada konfirmasi resmi mengenai rencana tersebut.