Jumlah Korban Tewas Kecelakaan Crane RS PKU Muhammadiyah Blora Bertambah Menjadi Lima
Kecelakaan Crane RS PKU Muhammadiyah Blora: Satu Korban Meninggal Dunia Setelah Sebulan Perawatan Intensif
Tragedi kecelakaan crane proyek pembangunan gedung Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Blora pada 8 Februari 2025 lalu kembali menorehkan duka. Satu korban lagi, atas nama Rinduan, warga Desa Greneng, Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora, meninggal dunia pada Minggu pagi pukul 08.10 WIB. Kabar ini disampaikan oleh Kasi Humas Polres Blora, AKP Gembong Widodo, kepada wartawan. Kematian Rinduan menambah daftar korban tewas menjadi lima orang, dari total 13 pekerja yang mengalami kecelakaan tersebut. Delapan pekerja lainnya selamat dari insiden mengerikan yang terjadi di ketinggian 12 meter itu.
Sebelum mengembuskan napas terakhir, Rinduan sempat menjalani perawatan intensif di RS PKU Muhammadiyah Blora. Ia bahkan sempat dirujuk ke RS Moewardi Solo untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut. Setelah dinyatakan membaik dan dipulangkan, kondisi kesehatannya kembali menurun sehingga ia dirawat kembali di RS PKU Muhammadiyah Blora pada Kamis, 6 Maret 2025. Pihak kepolisian masih menunggu hasil rekam medis dari rumah sakit untuk mengetahui penyebab pasti kematian Rinduan. Apakah kematiannya merupakan dampak langsung dari cedera yang dideritanya saat kecelakaan crane, atau disebabkan oleh faktor lain, masih dalam proses penyelidikan.
"Kami masih menunggu informasi resmi dari pihak rumah sakit terkait penyebab kematiannya," ungkap AKP Gembong Widodo. "Investigasi lebih lanjut akan dilakukan untuk memastikan penyebab kematian korban dan memastikan tidak ada unsur kelalaian yang menyebabkan tragedi ini." Polisi berjanji untuk transparan dalam proses penyelidikan dan akan menyampaikan hasil temuan kepada publik sesegera mungkin.
Insiden kecelakaan crane ini telah mengejutkan masyarakat Blora dan sekitarnya. Kecelakaan tersebut terjadi akibat putusnya tali pengikat lift crane yang mengakibatkan 13 pekerja jatuh bebas dari ketinggian 12 meter. Peristiwa ini menyoroti pentingnya aspek keselamatan kerja di proyek konstruksi dan mendorong pihak berwenang untuk meningkatkan pengawasan dan penegakan peraturan keselamatan guna mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Kronologi Singkat Peristiwa:
- 8 Februari 2025: Terjadi kecelakaan crane di proyek pembangunan gedung RS PKU Muhammadiyah Blora. 13 pekerja jatuh dari ketinggian 12 meter akibat putusnya tali lift crane.
- 9 Maret 2025: Satu korban, Rinduan, meninggal dunia setelah sempat dirawat di RS PKU Muhammadiyah Blora dan RS Moewardi Solo. Jumlah korban tewas bertambah menjadi lima orang.
- Penyelidikan Berlanjut: Pihak kepolisian masih menyelidiki penyebab pasti kecelakaan dan penyebab kematian korban terakhir.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya prioritas keselamatan kerja dalam setiap proyek konstruksi, dan menjadi sorotan bagi pemerintah daerah dan kontraktor untuk meningkatkan standar keselamatan kerja guna mencegah tragedi serupa terulang kembali. Semoga keluarga korban diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi musibah ini.