Keluarga Korban Ledakan Amunisi di Garut Bantah Ayahnya Memulung: 'Beliau Bekerja dengan TNI'

Insiden ledakan amunisi yang menewaskan sembilan warga sipil di Garut, Jawa Barat, menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban. Di tengah kesedihan, muncul bantahan dari salah seorang putri korban terkait pemberitaan yang menyebutkan ayahnya sedang memulung sisa-sisa amunisi saat kejadian.

"Bapak saya di situ bukan seperti yang orang-orang pikirkan, bapak saya bukan mulung, bapak saya di situ kerja sama tentara," ujar putri korban dengan nada penuh kesedihan kepada mantan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, saat ditemui. Pernyataan ini sekaligus mengklarifikasi kesimpangsiuran informasi yang beredar di masyarakat.

Menurut penuturannya, almarhum ayahnya telah lama menjalin kerjasama dengan TNI dalam berbagai kegiatan. "Bapak saya kerja sama tentara, saya tahu dari zaman saya sekolah," imbuhnya. Bahkan, sang ayah disebut telah memiliki pengalaman bekerja di berbagai daerah, termasuk Manado, Makassar, Bali, hingga Markas Besar TNI di Jakarta.

Mantan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, membenarkan bahwa para warga sipil yang menjadi korban dalam ledakan tersebut telah lama bekerja di lokasi kejadian. Beberapa di antaranya bahkan telah mengabdikan diri selama kurang lebih 10 tahun.

"Mereka pengakuannya bekerja di sana. Sudah cukup lama, ada yang sampai 10 tahun membantu dan menjadi profesi yang ditekuni dalam setiap harinya. Dan memang sudah berpengalaman," ungkap Dedi usai menjenguk keluarga korban di RSUD Pameungpeuk.

Ledakan tragis ini terjadi pada Senin (12/5) pukul 09.30 WIB di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Garut. Selain menelan korban jiwa dari kalangan sipil, empat anggota TNI juga dilaporkan menjadi korban dalam insiden tersebut.

Berikut adalah daftar nama-nama korban yang teridentifikasi:

  • Kolonel Cpl Antonius Hermawan
  • Mayor Cpl Anda Rohanda
  • Agus bin Kasmin
  • Ipan bin Obur
  • Iyus Ibing bin Inon
  • Anwar bin Inon
  • Iyus Rizal bin Saepuloh
  • Toto
  • Dadang
  • Rustiawan
  • Endang
  • Kopda Eri Dwi Priambodo
  • Pratu Aprio Setiawan