Optimisme Pasar Modal: Dampak Positif Kesepakatan Dagang AS-China terhadap IHSG

Sentimen Positif Kesepakatan Dagang AS-China Mendorong Optimisme Pasar Saham

Pasar saham Indonesia menunjukkan potensi penguatan seiring dengan adanya kesepakatan dagang tentatif antara Amerika Serikat dan China. Para analis memprediksi bahwa kesepakatan ini akan memberikan katalis positif bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Nafan Aji Gusta, seorang pengamat pasar modal dari Mirae Asset Sekuritas Indonesia, menyampaikan bahwa meredanya ketegangan perdagangan antara dua negara ekonomi terbesar dunia ini berpotensi memberikan dampak signifikan bagi pasar saham domestik. Salah satu efek yang diharapkan adalah potensi revisi ke atas target pertumbuhan ekonomi global oleh lembaga keuangan internasional seperti IMF.

IMF sebelumnya telah merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi global menjadi 2,8 persen pada tahun 2025. Dengan adanya kesepakatan dagang ini, ada harapan bahwa proyeksi tersebut dapat diperbaiki.

Menurut Nafan, kesepakatan ini juga berpotensi meningkatkan likuiditas di pasar. Sentimen ini diperkuat dengan potensi kebijakan suku bunga dari The Federal Reserve (The Fed). Peningkatan likuiditas di pasar global dan domestik umumnya akan mendorong penguatan IHSG.

Penguatan IHSG secara umum didukung oleh performa positif dari berbagai sektor. Investor akan cenderung mengamati fundamental emiten untuk membuat keputusan investasi.

Kondisi perdagangan global yang lebih kondusif diharapkan dapat berdampak positif pada kondisi ekonomi domestik. Hal ini akan tercermin pada kinerja pertumbuhan sektoral di Bursa Efek Indonesia.

Sebagai informasi tambahan, Amerika Serikat dan China telah mencapai kesepakatan sementara terkait kebijakan tarif yang sebelumnya diumumkan. Detail dari kesepakatan ini mencakup penurunan tarif AS terhadap barang-barang impor dari China dan sebaliknya. Kesepakatan tarif sementara ini berlaku efektif mulai 14 Mei 2025 selama periode 90 hari. Walaupun demikian, tarif sebesar 20 persen atas produk terkait fentanyl asal China tetap diberlakukan.