Antisipasi Sengatan Matahari: Jemaah Haji Diimbau Lindungi Diri di Tengah Gelombang Panas Makkah

Makkah, Arab Saudi, saat ini tengah dilanda gelombang panas ekstrem. Otoritas setempat memperkirakan suhu udara dapat mencapai puncaknya hingga 42 derajat Celsius pada siang hari. Kondisi ini menuntut kewaspadaan ekstra dari para jemaah haji, khususnya mereka yang baru tiba dan belum terbiasa dengan iklim gurun yang keras.

Kepala Daerah Kerja Makkah dari Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) telah mengeluarkan imbauan resmi kepada seluruh jemaah haji asal Indonesia. Imbauan tersebut menekankan pentingnya penggunaan perlengkapan pelindung diri saat beraktivitas di luar ruangan. Payung menjadi perlengkapan esensial untuk mengurangi paparan langsung sinar matahari ke kulit dan kepala. Selain itu, jemaah juga disarankan untuk mengenakan pakaian yang longgar dan berwarna terang guna memantulkan panas.

Lonjakan suhu biasanya terjadi antara pukul 11.00 hingga 15.00 waktu setempat. Pada periode ini, jemaah dianjurkan untuk membatasi aktivitas di luar ruangan dan mencari tempat teduh. Masjidil Haram menyediakan area ber-AC yang dapat dimanfaatkan jemaah untuk beristirahat dan menyejukkan diri.

Selain suhu tinggi, udara kering juga menjadi tantangan tersendiri. Kelembaban udara yang rendah dapat memicu dehidrasi dengan cepat. Oleh karena itu, jemaah haji diwajibkan untuk minum air putih secara teratur, bahkan sebelum merasa haus. Membawa botol air minum pribadi saat beraktivitas di luar ruangan sangat dianjurkan.

Saat ini, sekitar 17 ribu jemaah haji dari 45 kelompok terbang (kloter) telah tiba di Makkah. Jumlah ini akan terus bertambah hingga mencapai total 203.320 jemaah menjelang puncak ibadah haji. Pemerintah Indonesia telah menyiapkan berbagai fasilitas untuk menunjang kenyamanan dan kesehatan jemaah selama berada di Tanah Suci.

  • Akomodasi: Lebih dari 200 hotel telah disiapkan untuk menampung seluruh jemaah haji Indonesia.
  • Konsumsi: Jemaah haji akan mendapatkan makanan sebanyak tiga kali sehari.
  • Transportasi: Bus Shalawat akan beroperasi selama 24 jam untuk mengantar jemaah dari hotel ke Masjidil Haram dan sebaliknya.

Otoritas PPIH mengimbau kepada seluruh jemaah haji untuk memprioritaskan kesehatan dan keselamatan diri. Ibadah sunah dapat ditunaikan dengan menyesuaikan kondisi fisik. Menjaga stamina dan kebugaran sangat penting agar dapat melaksanakan rangkaian ibadah haji wajib dengan lancar dan khusyuk. Para petugas haji juga disiagakan untuk memberikan bantuan medis dan informasi kepada jemaah yang membutuhkan.