Banjir Lahar Semeru Ancam Penambang: Satu Warga Terseret, Enam Truk Terjebak

Banjir Lahar Semeru Ancam Penambang: Satu Warga Terseret, Enam Truk Terjebak

Banjir lahar Gunung Semeru kembali menguji kewaspadaan warga dan petugas di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Pada Minggu (9/3/2025), aliran Sungai Regoyo di Kecamatan Candipuro dihantam lahar dingin dengan amplitudo maksimal 15 milimeter. Kejadian ini mengakibatkan seorang warga terseret arus dan enam truk pengangkut pasir terjebak di tengah sungai. Amplitudo yang tercatat mengindikasikan volume lahar yang cukup signifikan, menimbulkan ancaman serius bagi aktivitas di sekitar aliran sungai tersebut.

Insiden ini bermula saat seorang warga, Samsu, dari Dusun Sumberkajar, Desa Jugosari, berupaya memaksa menyebrangi Sungai Regoyo dengan sepeda motornya (N 5673 TI) di tengah derasnya banjir lahar. Meskipun telah diperingatkan oleh warga setempat, termasuk Wanto, Samsu tetap nekat menerobos. Akibatnya, ia dan sepeda motornya terseret arus sejauh 10 meter sebelum berhasil diselamatkan oleh warga yang kebetulan berada di dekat lokasi kejadian. Kesigapan warga mencegah tragedi yang lebih besar, namun kejadian ini menggarisbawahi tingginya risiko yang dihadapi masyarakat di sekitar Gunung Semeru.

Tidak hanya Samsu, enam truk pengangkut pasir juga menjadi korban ketidakwaspadaan. Meskipun telah mendapat peringatan dini dari warga dan adanya getaran yang mengindikasikan datangnya banjir lahar, beberapa truk tetap melanjutkan aktivitas penambangan dan mengisi muatan pasir. Akibatnya, keenam truk tersebut terjebak di tengah aliran sungai yang deras. Beruntung, para sopir berhasil menyelamatkan diri sebelum banjir meluas. Kejadian ini menjadi bukti perlunya kepatuhan terhadap peringatan dini dan pentingnya mengutamakan keselamatan jiwa di atas keuntungan ekonomi.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Rehabilitasi Logistik BPBD Lumajang, Yudhi Cahyono, memberikan imbauan tegas kepada para penambang pasir untuk segera menepi dan mematuhi peringatan dari Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru. Peringatan dini telah disebarluaskan melalui berbagai saluran komunikasi, namun masih ada yang mengabaikannya. BPBD Lumajang menekankan pentingnya kepatuhan terhadap instruksi dan prosedur keselamatan guna mencegah kejadian serupa terulang dan meminimalisir potensi korban jiwa maupun kerugian materiil.

Kejadian banjir lahar ini sekali lagi mengingatkan akan potensi bahaya yang mengintai di sekitar Gunung Semeru. Pentingnya kesiapsiagaan, kepatuhan terhadap peringatan dini, serta koordinasi yang baik antara pemerintah, petugas, dan masyarakat menjadi kunci dalam mengurangi risiko bencana dan melindungi keselamatan warga.

  • Kronologi Kejadian: Warga nekat menyebrangi sungai, terseret arus, diselamatkan warga.
  • Jumlah Kendaraan Terjebak: Enam truk pengangkut pasir terjebak di tengah aliran sungai.
  • Imbauan BPBD: Kepatuhan terhadap peringatan dini dari PPGA Semeru sangat penting.
  • Dampak: Satu warga terseret, enam truk terjebak, potensi kerugian materiil.
  • Langkah Pencegahan: Peningkatan kesadaran masyarakat, kepatuhan terhadap peringatan dini, koordinasi antar lembaga.