Tragedi Ledakan Amunisi di Garut: Mantan Anak Buah Dudung Abdurachman Jadi Korban
Tragedi ledakan amunisi yang terjadi di Garut, Jawa Barat, menyisakan duka mendalam. Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman, Penasihat Khusus Presiden Urusan Pertahanan Nasional, mengungkapkan bahwa salah satu korban adalah mantan anak buahnya, Kolonel Cpl Antonius.
"Semalam saya berkesempatan melayat ke rumah duka," ujar Dudung dalam sebuah wawancara. "Kolonel Antonius adalah mantan anak buah saya saat saya menjabat sebagai Dandim Mabes TNI. Beliau menjabat sebagai Dansat Harpal. Kami cukup dekat, bahkan tiga minggu lalu kami sempat bertemu dan berbincang."
Dudung menjelaskan bahwa berdasarkan informasi yang diperolehnya dari rekan-rekan Antonius, proses pemusnahan amunisi di lubang 1 dan 2 sebenarnya telah berhasil dilakukan. Namun, lubang 3, yang berisi detonator, belum sepenuhnya diledakkan. Informasi ini, lanjut Dudung, telah diklarifikasi kepada Dandim Garut untuk mendapatkan kejelasan lebih lanjut.
Sebelumnya, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Kristomei Sianturi menjelaskan bahwa insiden tragis ini terjadi ketika warga sekitar lokasi pemusnahan amunisi mencoba mengumpulkan sisa-sisa granat dan mortir. Namun, tanpa disadari, terdapat bom yang belum meledak sempurna. Akibatnya, ketika warga mendekat, ledakan susulan terjadi dan menyebabkan jatuhnya korban.
Mayjen Kristomei Sianturi menambahkan bahwa kegiatan mengumpulkan sisa-sisa amunisi setelah proses pemusnahan telah menjadi kebiasaan bagi masyarakat setempat. Pihak TNI akan melakukan investigasi mendalam untuk mengetahui penyebab pasti terjadinya ledakan susulan tersebut. Investigasi ini bertujuan untuk mengidentifikasi apakah ada detonator yang belum meledak sebelumnya, yang kemudian memicu ledakan saat warga mendekat.
Insiden ini menjadi pengingat akan bahaya yang ditimbulkan oleh amunisi kedaluwarsa dan pentingnya prosedur pemusnahan yang aman dan terkendali. TNI berkomitmen untuk terus meningkatkan standar keamanan dalam setiap operasi pemusnahan amunisi guna mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Selain itu, edukasi kepada masyarakat mengenai bahaya sisa-sisa amunisi juga akan ditingkatkan agar tidak ada lagi korban jiwa akibat kelalaian.
Berikut poin-poin penting dalam berita ini:
- Kolonel Cpl Antonius, mantan anak buah Jenderal Dudung, menjadi korban ledakan.
- Proses pemusnahan amunisi di lubang 1 dan 2 telah berhasil, namun lubang 3 berisi detonator belum sepenuhnya diledakkan.
- Warga mencoba mengumpulkan sisa-sisa amunisi setelah pemusnahan.
- TNI akan melakukan investigasi untuk mengetahui penyebab ledakan susulan.
- Edukasi kepada masyarakat mengenai bahaya sisa-sisa amunisi akan ditingkatkan.