Truk Semen Alami Rem Blong di Tanjakan Kalijambe, Aksi Heroik Warga Hindari Korban Jiwa

Kecelakaan tunggal kembali terjadi di jalur Purworejo-Magelang yang dikenal rawan, tepatnya di Desa Kalijambe, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo. Sebuah truk pengangkut semen dengan nomor polisi L 8856 UUA mengalami insiden tersebut pada Selasa (13/5/2025) sore, sekitar pukul 14.35 WIB.

Meskipun truk terguling dan mengalami kerusakan parah, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Diduga kuat, penyebab kecelakaan adalah rem blong saat truk melintasi tanjakan curam yang memang dikenal sebagai titik rawan kecelakaan.

Namun, di balik peristiwa nahas ini, muncul kisah tentang seorang warga yang dengan sigap membantu menyelamatkan situasi. Khozin (40), seorang saksi mata di lokasi kejadian, menceritakan bagaimana ia melihat truk melaju kencang dari arah Magelang.

"Saya sedang duduk di sini, melihat ke arah utara, ada truk Hino melaju dengan kecepatan tinggi. Spontan saya berlari, dan teman saya melompat menjauh," ungkap Khozin.

Melihat truk yang meluncur tak terkendali, Khozin menduga kuat truk tersebut mengalami masalah pada sistem pengeremannya. Dengan cepat, ia mengambil tindakan.

"Kemungkinan besar rem blong. Saya langsung berteriak, 'Kanan! Kanan!' sambil mengarahkan, karena jalur berlawanan sedang padat dan ramai," jelasnya.

Aba-aba yang diberikan Khozin ternyata sangat berarti bagi sang sopir. Sopir truk segera membanting setir ke kanan dan menabrak tebing di pinggir jalan sebelum akhirnya terguling. Tindakan cepat ini berhasil menghindari potensi tabrakan dengan kendaraan lain dan mencegah jatuhnya korban jiwa.

Meskipun truk mengalami kerusakan yang signifikan di seluruh bagian, sopir truk dilaporkan selamat tanpa mengalami luka serius. Kecelakaan ini menambah daftar panjang insiden di tanjakan Kalijambe, yang dikenal masyarakat sebagai "jalur tengkorak".

Kurang dari seminggu sebelumnya, sebuah truk pasir menabrak angkot yang mengangkut rombongan guru dari SD Islam Tahfidz Qur'an As Syafi'iyah, Magelang, yang mengakibatkan 12 orang meninggal dunia, termasuk 10 guru. Kejadian tragis ini masih segar dalam ingatan masyarakat sekitar.

Hingga saat ini, pihak kepolisian belum memberikan keterangan resmi terkait insiden kecelakaan tunggal truk semen ini. Investigasi lebih lanjut masih dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan dan memastikan keamanan di jalur Kalijambe.

Jalur Kalijambe memang dikenal memiliki tanjakan dan turunan curam serta tikungan tajam. Kondisi ini diperparah dengan kurangnya rambu-rambu peringatan dan penerangan yang memadai, terutama pada malam hari. Masyarakat berharap pemerintah daerah segera mengambil tindakan untuk memperbaiki infrastruktur jalan dan meningkatkan keselamatan di jalur ini, sehingga tragedi serupa tidak terulang kembali.

Berikut adalah daftar faktor yang diduga menjadi penyebab utama seringnya terjadi kecelakaan di jalur Kalijambe:

  • Kondisi jalan yang curam dan berkelok
  • Kurangnya rambu-rambu peringatan
  • Penerangan jalan yang minim
  • Kondisi kendaraan yang tidak prima
  • Human error

Diharapkan dengan adanya perbaikan infrastruktur dan peningkatan kesadaran akan keselamatan berkendara, jalur Kalijambe tidak lagi menjadi "jalur tengkorak" yang menakutkan bagi para pengguna jalan.