Puluhan Warga Blitar Dilarikan ke Rumah Sakit Usai Santap Kolak di Posyandu

Kabupaten Blitar digegerkan dengan peristiwa keracunan massal yang menimpa puluhan warganya. Diduga, keracunan ini disebabkan oleh konsumsi kolak kacang hijau yang disajikan dalam kegiatan Posyandu Lansia di Dusun Sidorejo, Desa Sidomulyo, Kecamatan Selorejo.

Juarti, seorang lansia berusia 60 tahun, menjadi salah satu korban yang merasakan dampak paling parah. Ia masih terbaring lemah di Puskesmas Boro Selorejo sejak Sabtu malam. Menurut penuturannya, rasa mual dan diare terus menghantuinya pasca mengonsumsi kolak tersebut. "Sampai sekarang masih merasa mual dan diare. Saya dirawat di puskesmas sejak Sabtu malam," ujarnya dengan nada lemah.

Juarti, yang merupakan peserta aktif Posyandu Lansia, menuturkan bahwa pada hari kejadian, ia menerima hidangan kolak kacang hijau dan pisang. Namun, ia tidak langsung menyantap kolak tersebut di lokasi acara. Ia memutuskan untuk membawanya pulang dan menikmatinya bersama cucunya.

Nahas, cucunya pun turut mengalami gejala keracunan serupa dan harus menjalani perawatan intensif di puskesmas. "Kolaknya saya bawa pulang. Sampai rumah, saya makan bersama cucu. Cucu saya juga ikut sakit," ungkap Juarti dengan nada sedih.

Ia menceritakan bahwa gejala keracunan mulai dirasakannya pada malam hari setelah menyantap kolak kacang hijau di siang hari. Perutnya terasa sakit, diikuti dengan muntah-muntah dan diare yang tak kunjung berhenti. "Malam itu, saya dibawa ke bidan desa. Ternyata di bidan desa sudah ada belasan warga yang juga mengalami gejala sama. Lalu, saya dan cucu saya dibawa ke puskesmas," kenangnya.

Menurut Juarti, kolak kacang hijau memang kerap menjadi menu andalan dalam kegiatan Posyandu Lansia. Namun, biasanya para peserta tidak pernah mengalami masalah kesehatan setelah mengonsumsinya. Kali ini, situasinya berbeda drastis. Diduga kuat, terdapat sesuatu yang tidak beres dengan kolak kacang hijau yang disajikan.

"Kolak kacang hijau yang diberikan kemarin rasanya memang agak beda, ada kecutnya," beber Juarti.

Hingga saat ini, puluhan warga Dusun Sidorejo masih menjalani perawatan intensif di berbagai fasilitas kesehatan. Data terbaru menunjukkan bahwa:

  • 10 orang dirawat di Puskesmas Boro Selorejo
  • 3 orang dirawat di Puskesmas Kesamben
  • 8 orang dirawat di Klinik Pelita Husada
  • 4 orang dirawat di RSUD Ngudi Waluyo
  • 1 orang dirawat di Puskesmas Doko

Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar telah mengambil sampel sisa makanan untuk dilakukan uji laboratorium. Tujuannya adalah untuk mengetahui penyebab pasti keracunan massal ini dan mencegah kejadian serupa di kemudian hari.