Puan Maharani Dorong Kolaborasi Ekonomi Hijau dan Solidaritas Global dengan Ceko dan Negara OKI

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Puan Maharani, menyerukan penguatan kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Republik Ceko, khususnya dalam sektor ekonomi hijau yang berkelanjutan. Seruan ini disampaikan di sela-sela Konferensi ke-19 Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC), sebuah forum yang mempertemukan parlemen dari negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Kehadiran Ceko sebagai negara pengamat dalam forum ini menjadi momentum penting untuk menjajaki peluang kolaborasi yang lebih luas.

"Republik Ceko adalah mitra strategis Indonesia di kawasan Eropa Tengah. Kita menyaksikan peningkatan signifikan dalam nilai perdagangan bilateral, menjadikan Ceko sebagai investor terbesar kedua di antara negara-negara Eropa Tengah," ungkap Puan Maharani dalam keterangan persnya. Dalam pertemuan dengan Wakil Ketua DPR Ceko, Jan Skopecek, Puan menekankan pentingnya eksplorasi potensi kerja sama di bidang perdagangan karbon, penyimpanan karbon, dan pengembangan inisiatif ekonomi hijau yang inovatif. Lebih lanjut, Puan juga menyoroti potensi kolaborasi dalam sektor pertahanan, termasuk transfer teknologi dan program kerja sama akademik dengan Universitas Pertahanan Ceko.

Puan Maharani juga menyampaikan harapan agar Parlemen Ceko dapat memberikan dukungan terhadap percepatan perundingan Indonesia-EU Comprehensive Economic Partnership Agreement (I-EU CEPA). Selain itu, ia meminta dukungan untuk melawan kampanye negatif yang menyasar produk kelapa sawit Indonesia di pasar Eropa. "Dukungan Parlemen Ceko sangat krusial untuk memastikan produk kelapa sawit Indonesia mendapatkan perlakuan yang adil dan setara," tegasnya.

Selain isu ekonomi dan pertahanan, Puan Maharani juga menyambut baik hubungan kota bersaudara antara Yogyakarta dan Kota Hluboká nad Vltavou. Inisiatif ini dinilai memiliki potensi besar untuk memperkuat kerja sama budaya dan pariwisata antara kedua negara. "Kerja sama di sektor pariwisata dapat menjadi jembatan untuk mempererat hubungan antar masyarakat Indonesia dan Ceko," ujarnya.

Diplomasi Bilateral dengan Negara OKI

Selain Republik Ceko, Puan Maharani juga melakukan serangkaian pertemuan bilateral dengan pimpinan parlemen dari Aljazair, Bahrain, dan Oman. Dalam pertemuan dengan Ketua Majelis Nasional Rakyat Aljazair, Ibrahim Boughali, Puan mendorong peningkatan kerja sama di sektor energi, pengembangan infrastruktur, dan industri makanan. Ia juga mengusulkan peningkatan pemberian beasiswa kepada mahasiswa Indonesia untuk belajar di Aljazair, serta pembukaan rute penerbangan langsung untuk mendukung pertumbuhan sektor pariwisata kedua negara.

Saat bertemu dengan Ketua Parlemen Bahrain, Ahmed bin Salman Al Musalam, Puan menyampaikan apresiasi atas peningkatan nilai perdagangan antara Indonesia dan Bahrain sebesar 13,8 persen pada tahun 2024. Bahrain dipandang sebagai pasar strategis bagi produk-produk Indonesia, seperti kendaraan, garmen, suku cadang mobil, dan produk makanan. Puan mengajak Bahrain untuk berinvestasi di sektor energi terbarukan dan mendorong kolaborasi antara sektor swasta kedua negara.

Dalam pertemuan dengan Ketua Dewan Syura Oman, Khalid Hilal Nasser Al Maawali, Puan menyampaikan bahwa nilai perdagangan antara Indonesia dan Oman terus mengalami peningkatan. Oman saat ini merupakan mitra dagang terbesar ketiga Indonesia di antara negara-negara anggota Gulf Cooperation Council (GCC). "Dengan prinsip kesetaraan dan saling menguntungkan, potensi kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Oman masih sangat besar dan perlu terus dimaksimalkan," kata Puan.

Solidaritas Negara Muslim

Pada kesempatan tersebut, Puan Maharani juga menekankan pentingnya memperkuat solidaritas antarnegara muslim dalam menghadapi berbagai tantangan global. Ia berharap PUIC dapat menjadi wadah bagi parlemen negara-negara Islam untuk memperjuangkan keadilan, toleransi, dan perdamaian dunia. "Solidaritas yang kuat antar negara-negara Islam tidak hanya akan memberikan manfaat bagi umat muslim, tetapi juga berkontribusi pada terciptanya perdamaian dan keadilan global," jelasnya.

Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Irine Yusiana Roba Putri, menambahkan bahwa Konferensi PUIC ke-19 menjadi momentum penting untuk memperkuat kerja sama dan solidaritas antarnegara OKI di berbagai bidang, termasuk pendidikan, sosial, pemberdayaan perempuan, keluarga, dan pariwisata. "Kerja sama bilateral maupun multilateral sangat penting untuk menghadapi dinamika global yang semakin kompleks," pungkasnya.