Antisipasi Longsor, Jakarta Siaga di 10 Kecamatan pada Mei 2025
Jakarta diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi longsor di sepuluh kecamatan yang tersebar di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur selama bulan Mei 2025. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi gerakan tanah seiring dengan prediksi curah hujan yang lebih tinggi dari biasanya.
Berdasarkan analisis dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), wilayah-wilayah tersebut masuk dalam kategori Zona Menengah kerawanan gerakan tanah. Ini berarti bahwa potensi longsor dapat meningkat signifikan jika terjadi hujan deras secara terus-menerus. Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji, menekankan bahwa wilayah yang paling berisiko adalah yang berdekatan dengan sungai, tebing, atau lereng yang kondisinya tidak stabil.
Berikut adalah daftar kecamatan yang diidentifikasi memiliki potensi rawan longsor:
- Jakarta Selatan:
- Cilandak
- Jagakarsa
- Kebayoran Baru
- Kebayoran Lama
- Mampang Prapatan
- Pancoran
- Pasar Minggu
- Pesanggrahan
- Jakarta Timur:
- Kramat Jati
- Pasar Rebo
Isnawa Adji juga meminta kepada para camat dan lurah untuk secara aktif memantau kondisi wilayah masing-masing, terutama di area-area yang telah diidentifikasi sebagai rawan longsor. Koordinasi dengan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD juga sangat penting untuk memastikan kesiapsiagaan jika terjadi bencana.
Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk melakukan langkah-langkah pencegahan mandiri, seperti:
- Membuat bronjong atau turap untuk menahan tanah.
- Menanam pohon di area yang gundul untuk memperkuat struktur tanah.
BPBD DKI Jakarta menekankan bahwa upaya pencegahan sejak dini adalah kunci utama untuk mengurangi risiko bencana, terutama dalam kondisi cuaca ekstrem yang diprediksi akan terus berlangsung selama bulan Mei 2025. Kerjasama antara pemerintah daerah dan masyarakat sangat diperlukan untuk meminimalisir dampak negatif dari potensi longsor.