Ratusan Aparat Gabungan Gelar Operasi Anti-Premanisme di Jakarta Barat
markdown Jakarta Barat Digelar Operasi Gabungan Skala Besar untuk Memberantas Premanisme
Ratusan personel gabungan dari Polda Metro Jaya, Tentara Nasional Indonesia (TNI), dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta menggelar operasi besar-besaran di wilayah Jakarta Barat pada Selasa malam (13/05/2025). Operasi yang diberi nama 'Operasi Berantas Jaya' ini menyasar berbagai aksi premanisme yang meresahkan masyarakat.
Apel persiapan operasi dimulai pukul 21.29 WIB di Polsek Kembangan, Meruya Utara, Kembangan. Meskipun hujan deras mengguyur, semangat para petugas tidak surut. Kabag Ops Polda Metro Jaya, Kombes Pol I Ketut Gede Wijatmika, dalam arahannya menegaskan komitmen negara untuk hadir dan memberikan rasa aman kepada masyarakat. "Hari ini kita laksanakan tugas, turun ke lapangan untuk memberikan rasa nyaman dan aman di tengah masyarakat," ujarnya.
Kombes Pol Wijatmika menambahkan, operasi ini merupakan respons terhadap isu-isu gangguan premanisme yang berkembang di masyarakat. Operasi Berantas Jaya akan dibagi menjadi beberapa kelompok untuk memaksimalkan efektivitas penindakan.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, menjelaskan bahwa total personel yang diterjunkan mencapai 734 orang. Dari jumlah tersebut, 534 personel bertugas secara terbuka, sementara 200 personel lainnya bertugas secara tertutup. Fokus utama operasi adalah menindak segala bentuk premanisme yang meresahkan warga.
Setelah apel, seluruh personel langsung bergerak menuju lokasi-lokasi yang telah ditentukan dengan menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat.
Operasi Berantas Jaya 2025 sendiri telah berlangsung selama 15 hari, dimulai sejak 9 Mei dan dijadwalkan berakhir pada 23 Mei 2025. Operasi ini menyasar seluruh bentuk aksi premanisme, baik yang dilakukan secara individu maupun berkelompok.
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto, sebelumnya telah menegaskan komitmennya untuk memberantas premanisme tanpa toleransi. Dalam apel gelar pasukan pada 9 Mei lalu, Irjen Pol Karyoto menyatakan bahwa operasi ini melibatkan 999 personel gabungan dari Polri, TNI, dan Pemprov DKI Jakarta. Rinciannya terdiri dari 663 personel Polri, 306 personel TNI (Angkatan Darat, Laut, dan Udara), serta 30 personel dari Pemprov DKI Jakarta.
Operasi ini bertujuan untuk menciptakan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) yang kondusif di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Dengan adanya operasi ini, diharapkan masyarakat dapat merasa lebih aman dan nyaman dalam beraktivitas sehari-hari.