Pembuat Kolak Jadi Korban Keracunan Massal di Blitar, Puluhan Lansia Dilarikan ke Rumah Sakit

Insiden keracunan massal menimpa puluhan warga lanjut usia (lansia) di Dusun Sidorejo, Desa Sidomulyo, Kecamatan Selorejo, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Ironisnya, pembuat kolak kacang hijau yang diduga menjadi penyebab keracunan tersebut, beserta suami dan anaknya, turut menjadi korban dan harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

Peristiwa bermula saat kegiatan pemeriksaan kesehatan rutin bagi lansia di posyandu setempat, Sabtu (11/5/2025). Sebanyak 57 lansia hadir dan mendapatkan hidangan kolak kacang hijau sebagai bagian dari paket makanan yang disediakan penyelenggara. Namun, keesokan harinya, sejumlah peserta mulai merasakan gejala keracunan seperti mual, muntah, dan diare.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, Christine Indrawati, menjelaskan bahwa hingga Selasa (13/5/2025), tercatat 70 orang mengalami gejala keracunan. Dari jumlah tersebut, 29 orang harus dirawat inap di berbagai fasilitas kesehatan terdekat. Christine juga menegaskan bahwa tidak ada indikasi kesengajaan dalam kejadian ini, mengingat pembuat kolak dan keluarganya juga menjadi korban.

"Ibu pembuat kolak, beserta suami dan anaknya, juga ikut menjadi korban dan harus dirawat inap," ungkap Christine.

Menurut keterangan, pembuat kolak telah beberapa kali membuat makanan tambahan untuk kegiatan posyandu tersebut. Dugaan awal mengarah pada kolak yang basi, diperkuat oleh pengakuan beberapa korban yang merasakan rasa masam saat mengonsumsinya.

Proses pembuatan kolak dilakukan dalam beberapa tahap. Kacang hijau direbus pada Jumat (10/5/2025) malam, sekitar 12 jam sebelum kegiatan posyandu. Kemudian, pada Sabtu (11/5/2025) dini hari sekitar pukul 03.00 WIB, santan disiapkan dan direbus.

"Dengan adanya pengakuan rasa masam dan jarak waktu perebusan kacang hijau yang cukup lama, kami menduga penyebab keracunan berasal dari sana. Namun, kami masih menunggu hasil uji laboratorium sampel kolak," jelas Christine.

Kemungkinan lain penyebab keracunan adalah kontaminasi bakteri atau jamur pada kolak kacang hijau. Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar masih melakukan penyelidikan mendalam untuk mengetahui penyebab pasti keracunan massal ini.

Berikut poin-poin penting terkait kejadian ini:

  • Korban: 70 orang, termasuk pembuat kolak dan keluarganya.
  • Gejala: Mual, muntah, diare.
  • Dugaan penyebab: Kolak basi atau kontaminasi bakteri/jamur.
  • Tindakan: Penyelidikan lebih lanjut dan uji laboratorium sampel kolak.

Kasus ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah setempat. Diharapkan, hasil investigasi dapat segera mengungkap penyebab pasti keracunan dan mencegah kejadian serupa di masa mendatang.