Konflik Gaza Memanas: Serangan di Dekat Rumah Sakit Khan Yunis Tewaskan Puluhan Warga Sipil
Gelombang kekerasan kembali menyelimuti Jalur Gaza setelah serangan yang terjadi di sekitar Rumah Sakit Eropa di Khan Yunis. Insiden tragis ini dilaporkan telah merenggut nyawa puluhan warga sipil dan melukai puluhan lainnya, meningkatkan kekhawatiran akan eskalasi konflik yang lebih luas.
Menurut keterangan dari Badan Pertahanan Sipil Gaza, tim penyelamat telah menemukan sedikitnya 28 jenazah di sekitar lokasi kejadian. Mahmud Bassal, juru bicara pertahanan sipil, menyampaikan bahwa jumlah korban jiwa kemungkinan akan bertambah seiring dengan berjalannya proses evakuasi. Sementara itu, Ahmad Radwan, petugas media pertahanan sipil di Jalur Gaza selatan, sebelumnya melaporkan adanya tujuh korban tewas dan 30 orang terluka akibat serangan yang menghantam area sekitar dan halaman Rumah Sakit Eropa. Kesaksian dari jurnalis foto lokal, Amro Tabash, menggambarkan suasana panik dan ketakutan yang melanda rumah sakit saat serangan terjadi. Pasien, staf medis, dan warga sipil berusaha menyelamatkan diri di tengah kekacauan, menciptakan pemandangan yang memilukan.
Militer Israel memberikan pernyataan bahwa serangan tersebut menargetkan pusat komando dan kendali Hamas yang berlokasi di bawah Rumah Sakit Eropa di Khan Yunis. Mereka menuding Hamas memanfaatkan fasilitas kesehatan untuk kegiatan teroris, menempatkan warga sipil dalam risiko. Klaim ini dibantah keras oleh pihak Hamas, yang mengecam serangan tersebut sebagai tindakan barbar dan pelanggaran hukum internasional. Situasi di Gaza semakin memburuk dengan adanya serangan ini. Dampak kemanusiaan yang ditimbulkan sangat besar, dengan puluhan keluarga kehilangan orang-orang terkasih dan ratusan lainnya mengalami luka-luka. Rumah sakit yang seharusnya menjadi tempat perlindungan bagi yang sakit dan terluka, kini menjadi saksi bisu dari konflik yang tak berkesudahan.
Komunitas internasional menyerukan agar semua pihak yang terlibat dalam konflik untuk menahan diri dan mengutamakan keselamatan warga sipil. Seruan untuk gencatan senjata semakin menguat, dengan harapan dapat membuka jalan bagi solusi damai yang berkelanjutan. Namun, dengan tensi yang terus meningkat, masa depan Gaza masih terlihat suram. Upaya mediasi dan diplomasi terus dilakukan untuk mengakhiri lingkaran kekerasan ini, tetapi tantangan yang dihadapi sangat besar. Dampak psikologis dari konflik ini juga tidak bisa diabaikan. Anak-anak dan orang dewasa di Gaza hidup dalam trauma dan ketakutan yang mendalam. Bantuan kemanusiaan sangat dibutuhkan untuk meringankan penderitaan mereka dan membantu mereka membangun kembali kehidupan mereka.