Pelaku Tindak Asusila pada Penari Jathil di Ponorogo Sampaikan Permohonan Maaf
Kasus dugaan pelecehan seksual yang menimpa seorang penari Jathil di Desa Tugurejo, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, menemui titik terang. Djemono, pelaku tindakan tidak senonoh tersebut, telah menyampaikan permohonan maaf secara langsung kepada korban, Nuzulul, serta seluruh seniman Reog Ponorogo.
Insiden yang terjadi pada Senin (11/5) malam itu bermula ketika sebuah video viral di media sosial memperlihatkan seorang penonton melakukan tindakan tidak pantas terhadap penari Jathil saat pertunjukan Reog berlangsung. Video tersebut memicu reaksi keras dari masyarakat dan komunitas seni setempat.
Bertempat di kediaman sesepuh seniman Reog Ponorogo, Mbah Pur (Purnomo), Djemono mengakui perbuatannya dan menyatakan penyesalannya. Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh pihak kepolisian dan korban, Nuzulul. Djemono mengakui bahwa dirinya melakukan tindakan tersebut di bawah pengaruh minuman keras. Ia menyatakan bahwa dirinya khilaf dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi.
"Saya ceroboh, saya minta maaf. Saya tidak kontrol karena pengaruh miras," ujar Djemono dengan nada menyesal.
Nuzulul, penari Jathil yang menjadi korban, menerima permohonan maaf tersebut dan memilih menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan. Ia menekankan pentingnya pelaku untuk tidak mengulangi perbuatannya di kemudian hari. Nuzulul juga memberikan semangat kepada para penari Jathil lainnya untuk tidak takut dan berani melaporkan jika mengalami perlakuan serupa.
"Kejadian ini menjadi pembelajaran bersama. Jathil lainnya tidak usah takut karena kita adalah pelestari budaya," ungkap Nuzulul.
Sementara itu, Hari Purnomo, tokoh senior seniman Reog Ponorogo, menyambut baik penyelesaian masalah ini secara damai. Ia berharap kejadian serupa tidak akan terulang kembali, sehingga kesenian Reog Ponorogo dapat terus berkembang dan dilestarikan.
"Kita klarifikasi dan permasalahan ini diselesaikan secara damai. Harapannya kejadian ini jangan sampai terulang lagi," kata Hari Purnomo.
Kasus ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak untuk lebih menghormati seni dan budaya, serta menjaga perilaku saat menikmati pertunjukan seni. Penyelesaian secara damai ini juga menunjukkan bahwa kearifan lokal masih dijunjung tinggi dalam menyelesaikan permasalahan di masyarakat.
Poin-poin Penting:
- Pelaku pelecehan penari Jathil telah meminta maaf kepada korban dan seniman Reog Ponorogo.
- Pelaku mengakui perbuatannya dilakukan di bawah pengaruh minuman keras.
- Korban memilih menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan.
- Tokoh seniman Reog Ponorogo berharap kejadian serupa tidak terulang kembali.
- Kasus ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak untuk lebih menghormati seni dan budaya.