Eksekutif Hollywood Gelar Pertemuan Darurat, Khawatir Dampak Kebijakan Tarif Impor Era Trump
Para pemimpin studio film terkemuka di Hollywood baru-baru ini mengadakan pertemuan virtual untuk membahas potensi dampak dari kebijakan tarif yang mungkin diberlakukan terhadap film asing dan produksi film di luar Amerika Serikat. Pertemuan ini dipicu oleh gagasan yang dilontarkan oleh mantan Presiden Donald Trump tentang pengenaan tarif impor terhadap film dan produksi yang dilakukan di luar negeri.
Pertemuan yang dipimpin oleh Charles Rivkin, Ketua dan CEO Motion Picture Association (MPA), dihadiri oleh para petinggi dari studio-studio besar seperti Netflix, Disney, Amazon MGM Studios, Warner Bros., Paramount Global dan Sony Pictures Entertainment. Diskusi ini bertujuan untuk merumuskan strategi untuk menyampaikan kepada pemerintah AS bahwa industri film memiliki karakteristik unik yang berbeda dari industri barang manufaktur seperti otomotif. Industri perfilman global memiliki dinamika yang kompleks, dengan produksi yang sering kali melibatkan pengambilan gambar di berbagai lokasi internasional untuk memenuhi kebutuhan naratif atau memanfaatkan insentif biaya yang lebih rendah.
Banyak film membutuhkan lokasi syuting di luar negeri untuk menciptakan latar yang sesuai dengan cerita atau untuk mengurangi biaya produksi. Selain itu, pekerjaan pasca-produksi seperti pengeditan dan efek visual sering dilakukan di negara lain untuk memanfaatkan subsidi lokal dan keahlian khusus. Meskipun demikian, Hollywood tetap mempertahankan kehadiran yang signifikan di Amerika Serikat, dengan banyak film yang masih diproduksi di negara-negara bagian seperti Georgia, New Jersey, dan New York yang menawarkan insentif produksi yang besar.
California, yang secara historis merupakan pusat industri film, menghadapi tantangan dalam hal daya saing insentif. Para eksekutif studio berharap dapat meyakinkan pemerintahan Trump bahwa pengenaan tarif akan berdampak negatif pada ekonomi California dan berpotensi merugikan industri film secara keseluruhan. Perlu dicatat bahwa Amerika Serikat sebenarnya memiliki surplus perdagangan sebesar 11 miliar dolar AS dari ekspor film, menunjukkan kontribusi positif industri ini terhadap perekonomian negara.
Beberapa nama besar hadir dalam pertemuan tersebut diantaranya Donna Langley (Universal Pictures & NBCUniversal), Alan Bergman (Disney Entertainment), Brian Robbins (Paramount Global), Mike Hopkins (Amazon MGM Studios), Ravi Ahuja & Tom Rothman (Sony Pictures), David Zaslav & Michael De Luca (Warner Bros.) dan Ted Sarandos (Netflix).
Pertemuan tersebut merupakan tindak lanjut dari diskusi sebelumnya dan kemungkinan akan diikuti oleh pertemuan langsung dengan Donald Trump. Para CEO studio khawatir tentang cakupan potensial dari tarif tersebut, termasuk apakah tarif akan berlaku untuk film layar lebar, serial TV, dan konten streaming. Kekhawatiran lainnya adalah potensi pembalasan dari negara-negara lain, yang dapat mengenakan pajak atau tarif tambahan pada film-film Hollywood sebagai tanggapan terhadap kebijakan tarif AS.