BYD Seal Hangus Terbakar di Jakarta Barat, Diduga Baterai Bocor

Kebakaran Mobil Listrik BYD Seal Gegerkan Jakarta Barat

Sebuah mobil listrik BYD Seal dilaporkan terbakar di kawasan Kota Bambu Utara, Jakarta Barat, pada hari Selasa, 13 Mei 2025. Insiden ini sontak membuat geger warga sekitar dan menjadi perhatian petugas pemadam kebakaran. Kebakaran yang melanda mobil listrik ini memunculkan kekhawatiran tentang keamanan kendaraan ramah lingkungan tersebut.

Menurut keterangan dari Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta, penyebab sementara kebakaran diduga berasal dari kebocoran pada komponen baterai mobil. Informasi ini didapatkan berdasarkan keterangan pemilik kendaraan. Pemilik menyatakan bahwa mobil tersebut telah diparkir di garasi selama tiga hari terakhir dan tidak digunakan. Tiba-tiba, mobil mengeluarkan asap putih yang disusul dengan ledakan.

Pemadaman Dramatis Berlangsung Hampir Tiga Jam

Proses pemadaman kebakaran mobil listrik ini berlangsung dramatis dan memakan waktu hampir tiga jam, mulai dari pukul 07.36 WIB hingga 09.34 WIB. Sebanyak enam unit mobil pemadam kebakaran dengan 30 personel dikerahkan untuk menjinakkan api. Petugas pemadam kebakaran harus bertindak hati-hati mengingat risiko thermal runaway pada baterai mobil listrik yang dapat menyebabkan kebakaran berulang.

Untuk mengendalikan kobaran api, petugas menggunakan selimut tahan api. Selimut ini berfungsi untuk memutus suplai oksigen ke sumber api, mengisolasi kebakaran, mencegah penyebaran api, serta mengurangi kerusakan dan asap. Selimut tahan api diklaim mampu menahan suhu hingga 1.600 derajat Celsius.

Selain selimut tahan api, petugas juga menggunakan kamera termal untuk memantau suhu baterai selama proses pendinginan. Penyemprotan air dilakukan secara terus-menerus di bagian bawah mobil, tempat baterai berada, hingga suhu benar-benar turun. Proses pendinginan ini memakan waktu yang cukup lama karena baterai lithium-ion pada mobil listrik dapat kembali terbakar jika tidak didinginkan secara menyeluruh.

Penanganan Kebakaran Mobil Listrik Membutuhkan Metode Khusus

Kebakaran pada kendaraan listrik membutuhkan metode penanganan yang berbeda dibandingkan dengan mobil konvensional. Baterai lithium-ion yang digunakan pada mobil listrik memiliki risiko thermal runaway, yaitu kondisi di mana baterai mengalami panas berlebih dan dapat menyebabkan kebakaran berulang, bahkan setelah api utama padam jika tidak didinginkan dengan sempurna.

Saat ini, pihak BYD Indonesia tengah melakukan investigasi untuk mengidentifikasi penyebab pasti dari insiden kebakaran tersebut. Investigasi ini penting untuk mengetahui apakah ada cacat produksi pada baterai atau faktor lain yang menyebabkan kebakaran.

Berikut adalah beberapa poin penting terkait penanganan kebakaran mobil listrik:

  • Prioritaskan keselamatan: Jauhi mobil yang terbakar dan hubungi petugas pemadam kebakaran.
  • Gunakan air dalam jumlah banyak: Siramkan air ke baterai untuk mendinginkannya.
  • Pantau suhu baterai: Gunakan kamera termal untuk memastikan baterai tidak mengalami thermal runaway.
  • Gunakan selimut tahan api: Tutup mobil dengan selimut tahan api untuk membatasi suplai oksigen.
  • Waspadai potensi kebakaran ulang: Baterai lithium-ion dapat kembali terbakar meski api sudah padam.

Insiden kebakaran BYD Seal ini menjadi pengingat pentingnya kesadaran dan persiapan dalam menghadapi potensi risiko kebakaran pada kendaraan listrik. Edukasi tentang penanganan kebakaran mobil listrik perlu ditingkatkan, baik bagi petugas pemadam kebakaran maupun masyarakat umum.