Wall Street Bergerak Variatif Pasca Rilis Data Inflasi AS yang Lebih Rendah dari Estimasi
Wall Street Bergerak Variatif Pasca Rilis Data Inflasi AS yang Lebih Rendah dari Estimasi
Bursa saham Amerika Serikat menunjukkan performa yang beragam pada penutupan perdagangan hari Rabu pagi WIB, dengan indeks S&P 500 berhasil kembali mencatatkan pertumbuhan positif sepanjang tahun ini. Kenaikan ini didorong oleh sentimen meredanya ketegangan geopolitik antara Amerika Serikat dan Tiongkok yang sebelumnya sempat menekan pasar.
Indeks Nasdaq Composite menjadi bintang pada perdagangan kali ini, melesat 1,61 persen dan mengakhiri sesi di level 19.010,08. Lonjakan ini mencerminkan optimisme investor terhadap sektor teknologi, terutama setelah kabar menggembirakan dari beberapa perusahaan chip.
Namun, laju positif Nasdaq tidak diikuti oleh Dow Jones Industrial Average. Indeks saham-saham unggulan ini justru mengalami penurunan signifikan sebesar 269,67 poin, atau 0,64 persen. Penurunan ini terutama disebabkan oleh anjloknya saham UnitedHealth sebesar hampir 18 persen, yang membebani kinerja keseluruhan indeks.
Di sisi lain, sentimen positif menyelimuti saham Nvidia yang melonjak 5,6 persen setelah tersiar kabar bahwa perusahaan tersebut akan mengirimkan 18.000 chip kecerdasan buatan (AI) canggih ke Arab Saudi. Kabar ini memicu reli pada saham-saham perusahaan chip lainnya, dengan Broadcom meningkat hampir 5 persen dan AMD menambahkan 4 persen ke nilai sahamnya.
Kenaikan pada hari Selasa membawa indeks S&P 500 naik sekitar 0,1 persen sepanjang tahun 2025. Sebelumnya, indeks ini sempat terpuruk lebih dari 17 persen akibat ketegangan perdagangan yang merusak kepercayaan investor terhadap ekuitas. Akan tetapi, pasar saham AS mendapatkan angin segar setelah Amerika Serikat dan Tiongkok menyetujui penangguhan tarif selama 90 hari pada awal pekan ini. Kesepakatan ini memicu lonjakan pada hari Senin, dengan Dow Jones melesat lebih dari 1.000 poin.
Selain itu, katalis positif lainnya datang dari rilis data inflasi yang lebih rendah dari perkiraan. Indeks Harga Konsumen (IHK), yang menjadi acuan umum untuk mengukur biaya barang dan jasa di seluruh perekonomian AS, menunjukkan peningkatan sebesar 2,3 persen secara tahunan pada bulan April. Angka ini lebih rendah dari perkiraan para ekonom yang disurvei oleh Dow Jones, yang memproyeksikan inflasi akan tetap berada di level 2,4 persen secara tahunan.
Berikut rincian pergerakan indeks utama Wall Street:
- S&P 500: Naik tipis dan kembali ke zona positif untuk tahun ini.
- Nasdaq Composite: Melonjak 1,61 persen, ditopang oleh sektor teknologi.
- Dow Jones Industrial Average: Turun 0,64 persen, terbebani oleh penurunan saham UnitedHealth.
Secara keseluruhan, pasar saham AS menunjukkan respons yang beragam terhadap berbagai faktor yang memengaruhi sentimen investor. Meredanya ketegangan perdagangan dan data inflasi yang lebih rendah dari perkiraan memberikan dorongan positif, sementara penurunan saham-saham tertentu membatasi kenaikan yang lebih signifikan.