Perubahan Iklim Ancam Generasi Mendatang: Anak-anak yang Lahir di Era 2020-an Hadapi Tantangan Iklim Ekstrem Lebih Berat
Perubahan iklim global menjadi ancaman serius bagi generasi mendatang. Sebuah studi terbaru mengungkapkan bahwa anak-anak yang lahir pada tahun 2020-an akan tumbuh dalam kondisi iklim yang jauh lebih ekstrem dibandingkan generasi sebelumnya. Peningkatan emisi karbon menjadi faktor utama yang mempercepat pemanasan global, dan dampaknya akan dirasakan secara signifikan oleh mereka yang lahir di era ini.
Analisis menunjukkan bahwa anak-anak yang lahir pada tahun 2020 memiliki risiko dua hingga tujuh kali lebih besar untuk menghadapi peristiwa iklim ekstrem yang sebelumnya jarang terjadi, dibandingkan dengan mereka yang lahir pada tahun 1960-an. Kondisi ini diperkirakan akan semakin memburuk jika pemanasan global terus berlanjut hingga mencapai 2,7 derajat Celcius pada tahun 2100, bahkan bisa mencapai 3,5 derajat Celcius jika tidak ada perubahan signifikan dalam kebijakan saat ini.
Dampak Perubahan Iklim pada Generasi Muda:
- Gelombang Panas Mematikan: Dalam skenario terburuk, lebih dari 90% anak-anak berusia 5 tahun saat ini akan mengalami gelombang panas ekstrem yang berpotensi mematikan sepanjang hidup mereka.
- Gagal Panen: Hampir 30% generasi muda akan menghadapi situasi gagal panen, terutama di wilayah-wilayah seperti Amerika Serikat, Amerika Selatan, Afrika Sub-Sahara, dan Asia Timur.
- Banjir: Sekitar 14% anak-anak yang lahir di era ini akan mengalami banjir di berbagai titik dalam hidup mereka.
Sebagai perbandingan, hanya sekitar 16% dari mereka yang lahir pada tahun 1960-an yang mengalami gelombang panas ekstrem selama hidup mereka. Studi ini menyoroti perbedaan signifikan dalam paparan risiko iklim antara generasi yang lebih tua dan generasi yang lebih muda.
Para ilmuwan menggunakan data demografi dan proyeksi model iklim untuk menganalisis dampak perubahan iklim pada generasi mendatang. Mereka menggabungkan informasi tentang populasi, harapan hidup, dan skenario emisi untuk mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari setengah anak-anak yang lahir pada tahun 2020 akan menghadapi paparan panas yang belum pernah terjadi sebelumnya, dibandingkan dengan hanya 16% dari mereka yang lahir pada tahun 1960-an. Peningkatan paparan juga terlihat pada risiko gagal panen, kebakaran hutan, kekeringan, banjir, dan siklon.
Anak-anak yang lahir di daerah tropis dan berasal dari keluarga dengan status sosial ekonomi rendah akan menjadi kelompok yang paling rentan terhadap dampak perubahan iklim. Berdasarkan kebijakan saat ini, lebih dari 90% anak-anak berusia lima tahun yang lahir dalam kelompok berpendapatan rendah terpapar risiko seumur hidup, dibandingkan dengan sekitar 80% dari mereka yang berasal dari latar belakang yang lebih kaya.
Para peneliti menekankan bahwa hidup dalam kondisi iklim yang "belum pernah terjadi sebelumnya" berarti menghadapi peristiwa ekstrem yang sangat jarang terjadi tanpa adanya perubahan iklim akibat aktivitas manusia. Ini adalah indikator kuat bahwa generasi muda akan menghadapi tantangan iklim yang jauh lebih besar daripada generasi sebelumnya.