Antisipasi Sengatan Panas, Jemaah Haji Indonesia Diimbau Tingkatkan Kewaspadaan di Tengah Cuaca Ekstrem Makkah
Gelombang panas ekstrem diperkirakan akan melanda Makkah, Arab Saudi, selama musim haji tahun ini. Dengan suhu yang diprediksi secara konsisten menembus angka 40 derajat Celsius, otoritas haji Indonesia mengeluarkan imbauan serius kepada seluruh jemaah haji asal Indonesia yang telah tiba di Makkah untuk mengambil langkah-langkah pencegahan proaktif dalam menjaga kesehatan mereka.
Ali Machzumi, Kepala Daerah Kerja Makkah dari Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), menekankan pentingnya perlindungan diri dari sengatan panas. Ia menyoroti bahwa pada siang hari, suhu telah mencapai 38 derajat Celsius dan diperkirakan akan terus meningkat hingga mencapai puncaknya antara pukul 13.00 hingga 15.00 waktu setempat. Mengingat kondisi tersebut, Ali mengimbau jemaah untuk selalu menggunakan penutup kepala atau payung saat beraktivitas di luar ruangan.
"Cuaca di Makkah cenderung semakin panas menjelang sore hari, terutama saat mendekati waktu salat Asar," ujarnya. "Suhu biasanya mulai menurun menjelang Magrib hingga Isya. Pada malam hari pun, suhu masih terasa cukup tinggi, diperkirakan sekitar 31 derajat Celsius."
Selain suhu tinggi, kondisi udara di Makkah juga sangat kering. Oleh karena itu, Ali menekankan pentingnya bagi jemaah untuk secara teratur mengonsumsi air putih guna mencegah dehidrasi. "Selalu bawa air minum untuk menghindari dehidrasi. Hal ini sangat penting karena cuaca yang cukup panas dan suasana di Kota Makkah didominasi bebatuan dan padang pasir," tegasnya.
Kementerian Agama (Kemenag) juga mengeluarkan serangkaian imbauan tambahan untuk melindungi kesehatan jemaah haji Indonesia:
- Batasi Aktivitas di Luar Ruangan: Jemaah diimbau untuk tidak memaksakan diri beraktivitas di luar ruangan, terutama pada saat puncak panas.
- Prioritaskan Ibadah Wajib: Jemaah diimbau untuk tidak memaksakan diri mengerjakan ibadah sunah di Masjidil Haram, demi menjaga kesehatan dan energi.
- Konsumsi Air Secara Teratur: Jemaah diminta untuk rutin minum air putih, terutama air zamzam, setiap 10 menit untuk mencegah dehidrasi. Mengonsumsi oralit satu kali sehari juga disarankan untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh.
- Gunakan Perlengkapan Pelindung: Jemaah dianjurkan untuk selalu menggunakan payung dan menyiapkan semprotan air untuk wajah. Penggunaan sandal atau sepatu saat keluar ruangan juga sangat penting untuk melindungi kaki dari panasnya permukaan.
- Jaga Barang Bawaan: Jemaah diminta membawa tas kecil untuk tempat sandal agar tidak hilang atau tertukar saat beribadah di Masjidil Haram. Jika sandal hilang, jemaah dapat meminta bantuan petugas haji Indonesia untuk diberi sandal cadangan.
Dengan mengikuti imbauan ini, diharapkan jemaah haji Indonesia dapat menjalankan ibadah haji dengan lancar dan tetap sehat di tengah cuaca ekstrem Makkah.