TNI Jamin Hak Keluarga Prajurit Korban Ledakan Amunisi di Garut
Paska insiden ledakan amunisi di Garut, Jawa Barat, Tentara Nasional Indonesia (TNI) mengambil langkah proaktif untuk memastikan terpenuhinya hak-hak keluarga prajurit yang gugur dalam tragedi tersebut. Komitmen ini mencakup pemberian santunan kematian khusus, pensiun, serta beasiswa bagi putra-putri para prajurit yang menjadi korban.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayor Jenderal Kristomei Sianturi, menyampaikan bahwa TNI merasakan duka mendalam atas musibah yang telah merenggut nyawa empat personel TNI Angkatan Darat (AD) dan sembilan warga sipil. Ungkapan belasungkawa juga disampaikan kepada keluarga korban dari kalangan sipil. Lebih lanjut, Panglima TNI telah memberikan tali asih sebagai bentuk perhatian dan dukungan kepada keluarga prajurit dan warga sipil yang terdampak, yang penyalurannya diwakili oleh Pangdam III/Siliwangi.
Selain fokus pada pemenuhan hak-hak keluarga korban, TNI juga memastikan bahwa lokasi kejadian telah diamankan dan disterilkan. Langkah ini bertujuan untuk mencegah potensi bahaya lebih lanjut dan menjamin keselamatan masyarakat sekitar. Investigasi mendalam tengah dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri dari Pusat Peralatan Angkatan Darat (Puspalad) dan pihak-pihak terkait. Tujuan utama investigasi ini adalah untuk mengungkap penyebab pasti terjadinya ledakan.
Kapuspen TNI menjelaskan bahwa lokasi pemusnahan amunisi tersebut merupakan lahan milik BKSDA yang secara rutin digunakan untuk kegiatan serupa. Prosedur keamanan standar selalu diterapkan dalam setiap kegiatan pemusnahan. TNI berkomitmen untuk mengusut tuntas insiden ini secara transparan dan terbuka. Evaluasi menyeluruh terhadap prosedur pemusnahan amunisi akan dilakukan untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang. Pengawasan terhadap aktivitas pemusnahan amunisi akan diperketat.
Adapun identitas keempat prajurit TNI AD yang gugur dalam peristiwa tragis ini adalah:
- Kolonel Cpl Antonius Hermawan
- Mayor Cpl Anda Rohanda
- Kopda Eri Dwi Priambodo
- Pratu Aprio Setiawan
Selain itu, sembilan warga sipil yang turut menjadi korban meninggal dunia adalah:
- Agus bin Kasmin
- Ipan bin Obur
- Anwar
- Iyus bin Inon
- Iyus Rizal bin Saepuloh
- Totok
- Dadang
- Rustiawan
- Endang