PSM Makassar Tempuh Banding, Upayakan Keringanan Sanksi untuk Yuran Fernandes
PSM Makassar secara resmi mengajukan banding atas sanksi berat yang dijatuhkan kepada pemain belakang andalannya, Yuran Fernandes. Langkah ini diambil setelah adanya rekomendasi dari Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, yang turut prihatin dengan hukuman yang dianggap berlebihan tersebut.
Kasus ini bermula dari unggahan media sosial Yuran Fernandes yang berisi kritikan pedas terhadap kualitas kepemimpinan wasit dan pengelolaan sepak bola di Indonesia. Unggahan tersebut merupakan luapan kekecewaan atas kekalahan PSM Makassar dari PSS Sleman dengan skor 1-3, dimana Yuran merasa timnya dirugikan oleh sejumlah keputusan kontroversial wasit. Ia secara terbuka mempertanyakan integritas sepak bola Indonesia, yang kemudian berujung pada sanksi larangan bermain selama 12 bulan dari Komite Disiplin (Komdis) PSSI.
Hukuman ini sontak memicu gelombang protes dari para penggemar sepak bola, yang merasa simpati terhadap Yuran dan menilai sanksi tersebut tidak proporsional. Tagar dukungan #KamiBersamaYuran pun sempat menjadi trending di media sosial. Erick Thohir, meskipun menghormati independensi Komdis PSSI, mengakui bahwa ia terkejut dengan beratnya hukuman yang diterima Yuran dan menyarankan PSM Makassar untuk mengajukan banding.
Manajemen PSM Makassar bergerak cepat dengan mempersiapkan dokumen banding yang diperlukan. Media Officer PSM, Sulaiman Abdul Karim, menyatakan optimisme bahwa proses banding ini dapat diselesaikan secepatnya, idealnya sebelum musim Liga 1 2024-2025 berakhir. PSM Makassar berharap Komite Banding PSSI dapat mempertimbangkan kembali sanksi tersebut dan memberikan keringanan hukuman bagi Yuran Fernandes.
Sulaiman Abdul Karim menambahkan, pihaknya berharap hasil banding bisa membebaskan Yuran dari sanksi. Namun, ia juga menyampaikan bahwa pihaknya belum memikirkan untuk mengajukan peninjauan kembali atau PK apabila keputusan Komite Banding tidak berubah. Berikut adalah poin-poin penting dalam kasus ini:
- Pemicu Sanksi: Unggahan media sosial Yuran Fernandes yang mengkritik sepak bola Indonesia.
- Hukuman: Larangan bermain selama 12 bulan dari Komdis PSSI.
- Reaksi: Gelombang protes dari penggemar dan dukungan dari Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.
- Langkah PSM: Pengajuan banding kepada Komite Banding PSSI.
- Harapan: Keringanan sanksi atau pembebasan Yuran Fernandes.
PSM Makassar berharap kasus ini dapat segera menemui titik terang dan keadilan dapat ditegakkan bagi Yuran Fernandes. Fokus utama klub saat ini adalah memperjuangkan hak-hak pemainnya melalui jalur hukum yang tersedia dan berharap yang terbaik dari proses banding yang sedang berlangsung.