Zelensky Tegaskan Pertemuan dengan Putin di Turki Syarat Utama Perundingan Damai

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, dengan tegas menyatakan bahwa kehadirannya dalam perundingan damai yang direncanakan di Turki bergantung pada partisipasi langsung Presiden Rusia, Vladimir Putin. Zelensky bersikeras menolak segala bentuk negosiasi dengan perwakilan Rusia lainnya, menegaskan bahwa keputusan krusial berada di tangan Putin.

Pernyataan Zelensky muncul di tengah meningkatnya tekanan internasional terhadap Rusia untuk menyepakati gencatan senjata di Ukraina. Usulan perundingan di Turki muncul setelah seruan dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang mendesak kedua pemimpin untuk bertemu dan mencari solusi damai. Trump bahkan menawarkan diri untuk turut hadir dalam perundingan tersebut, dengan harapan kehadirannya dapat mendorong Putin untuk berpartisipasi.

Zelensky menyatakan kesiapannya untuk terbang ke Turki pada hari Kamis, seperti yang dijadwalkan, dengan tujuan bertemu langsung dengan Putin. Ia menekankan bahwa satu-satunya cara untuk mengakhiri konflik adalah melalui dialog langsung dengan pemimpin Rusia tersebut. Zelensky juga mengundang Trump untuk bergabung dalam pertemuan itu, meyakini bahwa kehadiran presiden AS akan memberikan pengaruh signifikan terhadap Putin.

Sementara itu, Kremlin belum memberikan konfirmasi mengenai partisipasi Putin dalam perundingan tersebut. Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menyatakan bahwa keputusan mengenai partisipasi Putin akan diumumkan pada waktunya. Ketidakpastian ini menimbulkan pertanyaan mengenai prospek perundingan damai dan kemungkinan tercapainya kesepakatan gencatan senjata.

Presiden Prancis, Emmanuel Macron, memperingatkan Rusia akan potensi sanksi lebih lanjut jika tidak mematuhi tuntutan untuk gencatan senjata. Sanksi tersebut, termasuk pembatasan pada layanan keuangan, dapat dijatuhkan dalam beberapa hari mendatang melalui koordinasi erat dengan Amerika Serikat. Pernyataan Macron menggarisbawahi tekanan internasional yang semakin meningkat terhadap Rusia untuk mengakhiri konflik di Ukraina.

Trump, yang sedang dalam kunjungan ke Timur Tengah, menyatakan keterbukaannya untuk terbang ke Turki jika kehadirannya diperlukan. Ia mengungkapkan keyakinannya bahwa perundingan di Turki dapat menghasilkan hasil yang positif. Meskipun demikian, ia belum memberikan kepastian mengenai kehadirannya.

Terlepas dari ketidakpastian mengenai partisipasi Putin dan Trump, utusan AS untuk Ukraina, Keith Kellogg, dan utusan luar negeri Trump, Steve Witkoff, berencana untuk hadir di Istanbul sebagai pengamat. Kehadiran mereka menunjukkan dukungan AS terhadap upaya mediasi yang difasilitasi oleh Turki.

Berikut adalah poin-poin penting dari perkembangan terbaru:

  • Zelensky bersedia berunding di Turki hanya jika Putin hadir.
  • Trump menawarkan diri untuk bergabung dalam perundingan.
  • Kremlin belum mengkonfirmasi partisipasi Putin.
  • Macron memperingatkan Rusia tentang potensi sanksi.
  • Utusan AS akan hadir sebagai pengamat.

Perkembangan ini menunjukkan bahwa upaya untuk mencapai perdamaian di Ukraina masih menghadapi tantangan signifikan. Kehadiran Putin dalam perundingan di Turki menjadi kunci untuk membuka jalan bagi negosiasi yang konstruktif dan kemungkinan tercapainya kesepakatan gencatan senjata.

Daftar Poin Penting:

  • Kondisi Zelensky: Kehadiran Putin adalah syarat mutlak untuk perundingan.
  • Tawaran Trump: Bersedia hadir untuk memberikan dukungan.
  • Ketidakpastian Kremlin: Belum ada konfirmasi dari Putin.
  • Ancaman Sanksi: Macron memperingatkan Rusia tentang potensi sanksi lanjutan.
  • Kehadiran Utusan AS: AS mengirim utusan sebagai pengamat.