PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Ketua Umum, Pemilu Raya Terinspirasi Ide Jokowi

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) secara resmi membuka pendaftaran bakal calon ketua umum yang baru, menandai babak baru dalam kepemimpinan partai. Proses pendaftaran ini akan berlangsung mulai 13 Mei 2025 hingga 18 Juni 2025 di Kantor DPP PSI, Jakarta. Pemilihan ketua umum ini akan dilakukan melalui mekanisme pemilu raya, sebuah konsep yang disebut-sebut terinspirasi dari gagasan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenai partai yang terbuka.

Menurut Juru Bicara DPP PSI, Beny Papa, persyaratan khusus diberlakukan bagi para bakal calon ketua umum. Setiap pendaftar wajib menyertakan surat dukungan resmi dari minimal lima Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dan 20 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PSI dari seluruh Indonesia. Persyaratan ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap calon memiliki dukungan yang kuat dari akar rumput partai.

Setelah masa pendaftaran ditutup, Komite Kongres PSI akan melakukan verifikasi terhadap seluruh berkas pendaftaran. Hasil verifikasi akan diumumkan untuk menetapkan siapa saja yang memenuhi syarat sebagai calon ketua umum. Para calon yang lolos verifikasi akan memasuki masa kampanye yang berlangsung mulai 19 Juni hingga 11 Juli 2025. Selama masa kampanye, para calon diberi kesempatan untuk menyampaikan visi dan misi mereka kepada seluruh anggota PSI di seluruh Indonesia.

PSI juga akan menetapkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada 10 Juli 2025. Pemilih adalah kader PSI yang memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) yang telah diverifikasi oleh Komite Kongres. Pemungutan suara akan dilakukan secara elektronik (e-voting) pada tanggal 12–19 Juli 2025. Hasil pemilu raya akan diumumkan bersamaan dengan pelaksanaan Kongres PSI yang akan diselenggarakan pada 19 Juli 2025 di Solo, Jawa Tengah.

Wakil Ketua Umum PSI, Andy Budiman, menjelaskan bahwa pemilihan ketua umum secara langsung oleh kader merupakan langkah PSI untuk menjadi partai yang lebih terbuka dan inklusif. Ia mengakui bahwa langkah ini terinspirasi dari gagasan Jokowi mengenai partai "Super Tbk". Jokowi, menurut Andy, sering menekankan pentingnya membangun partai yang sangat terbuka, termasuk dalam mekanisme pemilihan ketua umum. PSI kemudian mempelajari praktik serupa yang telah diterapkan oleh partai-partai anak muda di luar negeri, seperti Podemos di Spanyol dan Five Star Movement di Italia. Langkah ini menjadi bagian dari transformasi PSI menjadi partai "Super TBK", yang dimiliki oleh anggotanya secara luas, bukan hanya segelintir elite.

Menanggapi pertanyaan mengenai kemungkinan Presiden Jokowi maju sebagai calon ketua umum PSI, Andy menyatakan bahwa pintu pendaftaran terbuka bagi siapa pun yang memenuhi syarat. Setiap calon harus memiliki KTA PSI, terverifikasi sebagai kader, dan memperoleh dukungan minimal dari lima DPW dan 20 DPD. Syarat dukungan dari DPW dan DPD berlaku untuk semua calon, termasuk Ketua Umum saat ini, Kaesang Pangarep, maupun mantan ketua umum lainnya jika ingin mendaftarkan diri.

Andy juga menekankan bahwa setiap DPW dan DPD hanya boleh memberikan satu rekomendasi kepada satu bakal calon. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap kandidat memiliki dukungan yang solid dan merata di seluruh wilayah Indonesia. Dengan mekanisme pemilihan ketua umum yang terbuka dan inklusif ini, PSI berharap dapat memperkuat basis dukungan dan meningkatkan partisipasi anggota dalam pengambilan keputusan partai.

Berikut poin-poin penting dalam berita:

  • Pendaftaran bakal calon ketua umum PSI dibuka mulai 13 Mei 2025.
  • Pemilihan ketua umum menggunakan mekanisme pemilu raya yang terinspirasi dari ide Jokowi.
  • Syarat pendaftaran: surat dukungan dari 5 DPW dan 20 DPD.
  • Pemungutan suara dilakukan secara e-voting pada 12–19 Juli 2025.
  • Kongres PSI dan pengumuman hasil pemilu raya pada 19 Juli 2025 di Solo.
  • PSI terinspirasi Jokowi untuk menjadi partai "Super TBK".
  • Pintu terbuka bagi siapa pun, termasuk Jokowi, untuk menjadi calon ketua umum.
  • Setiap DPW dan DPD hanya boleh memberikan satu rekomendasi.