IHSG Rebound Signifikan Pasca Libur Waisak, Rupiah Ikut Menguat Terhadap Dolar AS
Bursa Efek Indonesia (BEI) memulai perdagangan hari Rabu (14/5/2025) dengan sentimen positif, ditandai dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang melaju kencang di zona hijau. Pembukaan ini menjadi angin segar setelah pasar saham libur selama perayaan Hari Raya Waisak sejak hari Senin. Pada pukul 09.02 WIB, IHSG mencatatkan angka 6.942,81, melonjak 110,01 poin atau setara dengan 1,61 persen dibandingkan dengan penutupan sebelumnya di level 6.832,80.
Sentimen positif ini tampaknya dipicu oleh harapan pasar terhadap potensi deeskalasi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China. Maximilianus Nico Demus, Direktur Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, menyampaikan bahwa pertemuan antara kedua negara adidaya tersebut membuka peluang deeskalasi dalam kurun waktu 90 hari ke depan. Sebagai langkah awal, AS dikabarkan akan menurunkan tarif impor dari China dari 145 persen menjadi 30 persen.
Namun, analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova, memberikan catatan bahwa IHSG sempat menembus di bawah level 6.824. Menurutnya, jika IHSG gagal naik di atas 6.950, potensi koreksi lanjutan masih terbuka. Ivan memproyeksikan level support IHSG berada di 6.765, 6.708, dan 6.640, sementara level resistennya berada di 6.891, 6.950, 7.041, dan 7.100. Indikator MACD saat ini menunjukkan kondisi netral.
Di sisi lain, bursa saham regional Asia menunjukkan performa yang beragam. Strait Times (Singapura) turun 0,40 persen, Shanghai Composite (China) turun 0,04 persen, dan Nikkei 225 (Jepang) turun 0,48 persen. Sementara itu, Hang Seng (Hong Kong) justru menguat 1,28 persen.
Penguatan Rupiah
Selain IHSG, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga menunjukkan tren positif di pasar spot. Data Bloomberg mencatat pada pukul 09.13 WIB, rupiah berada di level Rp 16.585,5 per dolar AS, menguat 41,50 poin atau 0,25 persen dibandingkan dengan penutupan sebelumnya di Rp 16.627 per dolar AS.
Ariston Tjendra, Pengamat Pasar Uang sekaligus Presiden Direktur Doo Financial Futures, mengaitkan penguatan rupiah dengan sentimen positif dari hasil negosiasi tarif antara AS dan China. Ia juga menyoroti data inflasi konsumen AS bulan April yang di bawah ekspektasi, yang turut menekan penguatan dolar AS.
Ariston memproyeksikan potensi penguatan rupiah menuju level 16.450, dengan potensi pelemahan ke arah 16.550 pada hari ini.
Level Support dan Resisten IHSG
- Support: 6.765, 6.708, 6.640
- Resisten: 6.891, 6.950, 7.041, 7.100