Tragedi di Lombok: Siswi SD Jadi Korban Eksploitasi Seksual, Dijual Kakak Kandung ke Praktik 'Open BO'
Kasus Prostitusi Anak Menggemparkan Mataram: Siswi SD Jadi Korban Eksploitasi
Kota Mataram digegerkan dengan kasus tragis yang menimpa seorang siswi Sekolah Dasar (SD) yang menjadi korban eksploitasi seksual hingga melahirkan. Ironisnya, anak tersebut menjadi korban praktik prostitusi open booking online (BO) yang diotaki oleh kakak kandungnya sendiri, yang juga pernah mengalami nasib serupa di masa lalu.
Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kota Mataram saat ini tengah fokus menangani korban yang masih sangat belia dan bayinya. Ketua LPA Kota Mataram, Joko Jumadi, mengungkapkan keterkejutannya atas kasus ini, menyebutnya sebagai tragedi "anak melahirkan anak, anak diperjualbelikan". Ia menambahkan bahwa pelaku adalah orang terdekat korban yang juga pernah menjadi korban prostitusi sejak kecil.
Kasus ini terungkap setelah LPA menerima laporan mengenai seorang siswi SD yang melahirkan bayi prematur dan mengalami kesulitan dalam pengurusan BPJS. Selain LPA, Dinas Sosial juga terlibat dalam penanganan kasus ini, dengan memberikan pendampingan dan perlindungan kepada korban di rumah aman. Prioritas utama saat ini adalah memulihkan kesehatan fisik dan psikologis korban, mengingat beban berat yang harus ditanggungnya di usia yang sangat muda.
Pihak berwenang menduga bahwa kehamilan korban disebabkan oleh seorang pelanggan yang sering memesannya, yang dikenal dengan inisial "Om A". Orang inilah yang dianggap bertanggung jawab atas eksploitasi yang dialami korban. Lebih lanjut, terungkap bahwa kakak kandung korban juga pernah menjadi korban "Om A".
Joko Jumadi menyatakan bahwa kasus ini mencerminkan maraknya praktik BO di kalangan pelajar di Kota Mataram. Ia menekankan perlunya perhatian serius dari pemerintah dalam menangani kasus ini, yang dianggap sebagai darurat kekerasan terhadap anak, terutama kekerasan seksual.
AKBP Ni Made Pujawati, Kasubdit IV Renakta Ditreskrimum Polda NTB, menyatakan bahwa pihaknya belum menerima laporan resmi dari LPA Kota Mataram terkait kasus ini. Meski demikian, korban telah menjalani pemeriksaan untuk mendalami kasus ini lebih lanjut.
Anggota DPRD Kota Mataram, Nyanyuk Ernawati, yang juga pembina Dewan Anak Mataram (DAM), menyatakan keprihatinannya atas kasus ini. Ia berjanji akan mencari solusi terbaik untuk penanganannya. Prioritas utama adalah melindungi korban dan memulihkan kondisi fisik serta psikisnya.
Nyanyuk juga menyoroti maraknya praktik BO di kalangan pelajar dan mendesak penegakan hukum yang tegas terhadap para pelaku, terutama pelanggan yang memanfaatkan anak-anak yang terjerat masalah ekonomi. Ia menekankan pentingnya memburu para pengguna atau pelanggan yang menjadikan anak-anak sebagai sasaran.
Daftar Poin Penting:
- Seorang siswi SD di Mataram menjadi korban prostitusi anak hingga melahirkan.
- Kakak kandung korban diduga menjualnya ke praktik BO.
- LPA dan Dinas Sosial tengah memberikan pendampingan dan perlindungan kepada korban.
- Pihak berwenang tengah memburu pelaku yang dikenal dengan inisial "Om A".
- Kasus ini menyoroti maraknya praktik BO di kalangan pelajar di Mataram.
- DPRD Kota Mataram berjanji akan mencari solusi untuk mengatasi masalah ini.