Musibah di Perairan Bengkulu: Kapal Wisata Karam, Delapan Penumpang Meregang Nyawa

Tragedi memilukan menimpa dunia pariwisata Bengkulu, sebuah kapal wisata bernama Tiga Putra dilaporkan karam di perairan sekitar Pulau Tikus pada Minggu (11/5/2025). Insiden nahas ini mengakibatkan delapan penumpang kehilangan nyawa, meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan kerabat.

Menurut keterangan Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah (Plt Sekda) Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni, kapal Tiga Putra yang dinakhodai oleh Edi Susanto, memulai perjalanannya dari Pantai Malabero dengan tujuan Pulau Tikus. Namun, di tengah perjalanan, kapal mengalami kendala teknis berupa mati mesin. Masalah ini terjadi berulang kali, hingga puncaknya saat mesin mati untuk ketiga kalinya, kapal kehilangan keseimbangan dan terbalik akibat hantaman ombak.

Kronologi Kejadian:

  • Kapal Tiga Putra bertolak dari Pantai Malabero menuju Pulau Tikus.
  • Di tengah perjalanan, kapal mengalami mati mesin.
  • Mati mesin terjadi hingga tiga kali.
  • Pada saat mati mesin ketiga, kapal terbalik akibat ombak.

Jumlah Penumpang dan Korban:

Informasi terbaru mengungkap bahwa kapal Tiga Putra mengangkut total 107 orang, terdiri dari 101 wisatawan, seorang nakhoda, dan lima anak buah kapal (ABK). Dari jumlah tersebut, 99 orang berhasil diselamatkan, sementara delapan penumpang dinyatakan meninggal dunia.

Identitas Korban Meninggal Dunia:

  • Silvia Alvionita (27)
  • Riska Nurjanah (28) asal Lubuklinggau, Sumatera Selatan
  • Tesa (20) asal Kabupaten Kepahiang
  • Ratna Kurniati (28)
  • Nesya Zoya Amanda
  • Rianci (29) asal Padang
  • Suwantra asal Muaro Bungo, Jambi
  • Yuni Saputri dari Bengkulu Utara

Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana, menyampaikan belasungkawa atas insiden ini. Ia menekankan pentingnya memprioritaskan keselamatan dalam setiap aktivitas wisata, terutama saat menghadapi kondisi cuaca yang tidak bersahabat. Ia juga mengimbau seluruh pelaku industri pariwisata untuk mematuhi standar keselamatan yang ketat, termasuk tidak melebihi kapasitas yang telah ditentukan untuk setiap kapal wisata.

Tragedi ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak terkait pariwisata bahari, agar senantiasa meningkatkan kewaspadaan dan memastikan keselamatan penumpang sebagai prioritas utama.