Antisipasi Tertukar, Jemaah Haji Polewali Mandar Modifikasi Koper dengan Identitas Unik
Polewali Mandar, Sulawesi Barat – Para jemaah haji asal Polewali Mandar, Sulawesi Barat, menunjukkan kreativitas tinggi dalam mempersiapkan perjalanan spiritual mereka ke tanah suci. Menyadari potensi tertukarnya koper di tengah keramaian jutaan jemaah dari seluruh dunia, mereka mengambil inisiatif untuk mempersonalisasi koper masing-masing dengan berbagai ornamen unik.
Tradisi yang telah diwariskan turun-temurun ini melibatkan penggunaan benda-benda sehari-hari yang mudah dikenali sebagai penanda. Sandal jepit, mug, boneka, sarung, tali pramuka, bola plastik, hingga potongan kain perca warna-warni menjadi pilihan populer. Bahkan, beberapa jemaah tak ragu menempelkan gabus pelampung pancing, bola tenis, dan tali sumpritan pramuka pada koper mereka. Kloter 19 yang berangkat pada hari Selasa (14/5/2025) lalu menjadi kloter terakhir untuk keberangkatan haji asal Sulawesi Barat.
Menurut Alimuddin, petugas pelayanan haji dari Kementerian Agama Polewali Mandar, tradisi ini murni merupakan inisiatif lokal untuk memudahkan identifikasi koper. "Ini hanya tradisi warga setempat dalam menandai koper mereka agar mudah dikenali saat berkumpul dengan ribuan koper jamaah lainnya. Tidak ada maksud lain," ujarnya. Meskipun setiap koper telah dilengkapi dengan barcode dan ID card resmi dari Kementerian Agama, para jemaah tetap merasa perlu menambahkan penanda pribadi sebagai lapisan pengamanan tambahan.
Kreativitas ini bukan hanya sekadar upaya fungsional untuk mencegah koper tertukar, tetapi juga mencerminkan kekayaan budaya dan karakter masyarakat Polewali Mandar. Di tengah keseragaman koper-koper jemaah haji dari berbagai negara, sentuhan personal ini memberikan identitas yang unik dan mempermudah proses identifikasi, terutama saat tiba di Mekkah, tempat jutaan koper berkumpul dalam satu waktu.